Amien Rais Minta PAN Tetap Jadi Oposisi, Sekjen: Sikap Resmi Ditentukan Ketum

Politik4 Views

kabarin.co – Jakarta, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais meminta PAN tetap menjadi oposisi. Sekjen PAN Eddy Soeparno menyatakan sikap resmi partai akan disampaikan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan usai rakernas.

“Kalau bicara sikap partai secara resmi, tentu nanti koordinasinya akan dilakukan oleh Ketua Umum. Bagaimana ke depannya, saya kira akan disampaikan oleh Bang Zulhas. Pak Amien kan hanya merespons pertemuan Pak Prabowo dengan Pak Jokowi. Mengenai arah politik dari partai, saya kira itu akan ditentukan oleh Ketua Umum,” kata Eddy di kantor DPP PAN, Jalan Daksa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019).

Amien Rais Minta PAN Tetap Jadi Oposisi, Sekjen: Sikap Resmi Ditentukan Ketum

Eddy sendiri datang terlambat saat jumpa pers Amien Rais. Saat dia datang, Amien Rais, anggota Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo, dan Waketum PAN Ahmad Hanafi Rais sudah meninggalkan kantor DPP PAN. Sehingga ia tidak tahu persis apa yang disampaikan Amien dalam jumpa pers.

“Saya juga datang ke sini presscon (konferensi pers) sudah selesai, saya tidak, belum ada komunikasi juga dengan Pak Amien. Jadi saya terus terang ini perlu dapat masukan juga. Saya kan juga hanya membaca berita dari teman-teman media saja. Jadi saya belum tahu informasi, latar belakang. Tapi saya sudah membaca,” kata Eddy.

Eddy menuturkan Amien menyatakan oposisi diperlukan dalam demokrasi. Lantaran itu, katanya, pernyataan Amien tersebut patut diapresiasi.

“Nah, dari apa yang saya baca, saya kira apa yang disampaikan Pak Amien ya itu adalah kata-kata bijak dari beliau bahwa beliau setuju ada oposisi dan oposisi itu perlu. Saya kira itu suatu hal yang memang anu, apa namanya, patut kita apresiasi dari Pak Amien,” lanjut dia.

Menurut Eddy melanjutkan oposisi atau gabung ke pemerintah sama-sama terhormat. Yang terpenting, menurutnya, bagaimana partai bisa menjalankan dan mengabdi untuk masyarakat.

“Tapi saya kira oposisi atau pemerintah dua-duanya sangat terhormat yang penting bagaimana kita itu dalam jalankan kegiatan pengabdian ke masyarakat itu dirasakan oleh masyarakat. Itu saja penting. Jadi ya masalah oposisi atau bergabung, ya soal kita ada di mana saja. Tapi yang paling penting rakyat itu merasakan manfaat keberadaan kita,” tuturnya.

Dia menilai, oposisi atau bergabung ke pemerintah sama-sama bisa bekerja sama dengan parpol lain di parlemen. Eddy menyinggung peran PAN ketika berada di pemerintahan tapi mengkritik kebijakan Jokowi.

“Ketika kita masih berada di gerbong pemerintah sampai dengan tahun lalu kan PAN, meski jadi bagian pemerintah, kita beda pandangan ketika Perppu Ormas diajukan itu PAN beda pandangan. Berarti bahwa kalau memang ada hal yang kita sampaikan yang beda dengan pemerintah kami akan sampaikan, jadi pandangan kritis, konstruktif, tapi beretika tetap kita jalankan,” kata Eddy.

Selain itu, kata Eddy, PAN juga belum membahas posisi Ketua MPR yang sampai saat ini diduduki oleh sang ketum. Eddy belum memastikan apakah PAN kembali mengajukan ‘portofolio’ sang ketum untuk paket Ketua MPR.

“Kita sadar diri, PAN itu di legislatif 2014 merupakan partai kelima, sekarang kita mengalami penurunan, dan berdasarkan Undang-Undang MD3 tentu pimpinan DPR kita nggak dapat. Untuk posisi yang lain kita juga sadar diri kok, makanya kita perlu adanya komunikasi yang positif, kerja sama yang baik dengan teman-teman yang ada di parlemen agar PAN juga bisa memiliki posisi yang strategis di legislatif ke depannya,” kata Eddy.

“Bagaimanapun, saya rasa bahwa PAN itu memiliki kader yang sekarang menjadi anggota DPR lagi pasti akan membawa manfaat yang baik kalau diberi amanat untuk menduduki tempat-tempat yang cukup strategis di DPR nantinya,” lanjut dia. (epr/det)

Baca Juga:

Amien Rais ke PAN: Jangan Kita Rabun Ayam karena 1 Kursi Menteri

Sekjen PAN Sebut Pendiri Partai yang Minta Amien Rais Mundur Pendukung Jokowi

Ketum PAN: Kami Mengakui Kemenangan Jokowi