Atasi Masalah Lahan, Begini Cara Kontraktor Proyek Tol Semarang-Solo

kabarin.co – Semarang, Proyek tol Semarang-Solo seksi III ruas Bawen-Salatiga saat ini sedang dikebut pekerjaan untuk menyambut arus mudik 2016, namun masih ada kendala terkait pembebasan lahan.

Untuk itu, pihak kontraktor melakukan terobosan agar konstruksi dapat terus dikerjakan sehingga bisa beroperasi di lebaran 2016.

“Tanah kan kita upayakan terobosan misal Tanah Kas Desa (TKD) kompensasi kan kita masih punya waktu 60 hari nih, jadi TKD kan desa mempunyai akses yang memberikan nilai produksi buat membiayai desa. Misalnya tanah sawah produtif kalau kena jalan tol dia tergusur dan nggak berproduksi, kita ganti produksinya yang hilang sampai nanti tanahnya diganti pemerintah,” ujar Direktur Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jateng, Arie Irianto, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/4/2016).

“Misalnya dia punya sawah produksi sekali panen sejuta, kita ganti yang sejuta itu, kami sewa itu. Misal dia punya sawah 1 hektar produksi 2 juta karena jalannya kita bangun jalan tol, dia jadi nggak bisa berproduksi, panennya kita ganti. Tapi tanahnya belum kita ganti, pemerintah yang ganti. Jadi kita konstruksi nggak terhambat” kata Arie Irianto.

Namun, apabila lahannya telah diganti rugi maka pembayaran kompensasi TKD tidak dilanjutkan lagi.

“Kita sudah bayarkan 2 musim, kalau pemerintah udah bayar alih fungsinya ya sudah berarti sudah selesai,” ujar Arie.

Proyek Tol Trans Jawa khususnya ruas tol Semarang-Solo saat ini masih terganjal masalah pembebasan lahan khususnya di seksi III, IV, dan V.

Selain seksi III yang belum rampung pembebasan lahannya, seksi IV ruas Salatiga-Boyolali sepanjang 24,4 km saat ini sedang dalam tahap pembebasan lahan dengan progres 36,46%. Sedangkan seksi V ruas Boyolali-Kartasura sepanjang 7,64 km juga masih dalam tahap pembebasan lahan dengan progres 43,92%.

Diharapkan keseluruhan seksi pada jalan Tol Semarang-Solo dapat selesai konstruksi pada akhir tahun 2017 dan beroperasi pada awal tahun 2018. (det)

Leave a Reply