Begini Kiamat Menurut Para Ilmuwan Astronomi

Hoax or Not12 Views

kabarin.co -Benarkah alam semesta yang begini besarĀ akan berakhir? Jika benar, seperti apa? Alam semesta lahir sekitar 13,8 milyar tahun yang lalu, dimulai dari Big Bang atau Ledakan Besar dan sejak saat itu semesta terus mengembang.

Ekspansi ini disebabkan oleh sebentuk energi yang terdapat di alam ini yang masih misterius dan belum sepenuhnya dapat dimengerti.

Energi misterius itu disebut dark energy atau energi gelap. Energi ini bekerja melawan gravitasi sehingga menyebabkan alam semesta terus mengembang.

Aspek lain yang juga tak kalah misteriusnya adalah eksistensi dari materi gelap. Materi ini sama seperti materi biasa yang membentuk medan gravitasi, namun materi gelap tidak berinteraksi dengan cahaya atau radiasi apapun.

Meski ditakdirkan sebagai ‘mahluk kegelapan’ keduanya ternyata saling berlawanan satu sama lain. Memahami apa dan bagaimana keduanya bekerja di alam ini akan sangat membantu para ilmuwan untuk memahami bagaimana alam semesta ini akan berakhir.

Energi gelap, seperti yang telah disinggung sebelumnya, menyebabkan alam semesta ini mengembang. Bukan hanya itu, energi gelap bahkan mengakselerasi/mempercepat proses pengembangan tersebut.

Sementara materi gelap justru bersifat sebaliknya, karena materi gelap memiliki medan gravitasi dan selalu berusaha untuk memperlambat laju pengembangan itu dengan gaya gravitasional yang dimilikinya.

Materi gelap, materi biasa atau segala sesuatu yang menimbulkan medan gravitasi dan energi gelap akan menentukan seperti apa alam semesta semesta ini berakhir.

Jika materi gelap berhasil mendominasi alam semesta, maka laju pengembangan alam semesta akan melambat sampai akhirnya berhenti sama sekali. Dan alam semesta perlahan tapi pasti akan mengkerut.

Skenario kiamat seperti ini disebut Big Crunch yang merupakan kebalikan dari Big Bang. Dalam teori ini alam semesta akan balik mengecil dan terus mengecil sampai akhirnya kembali ke kondisi singularitas, kondisi awal dimana semuanya menjadi satu.

Lalu apa yang akan terjadi kemudian? Dalam keadaan seperti ini bukan tidak mungkin terpicu lagi sebuah Big Bang untuk kemudian membentuk sebuah alam semesta baru.

Tidak seperti materi gelap, energi gelap justru bekerja sebaliknya. Energi misterius ini menentang gravitasi sehinga alam semesta terus mengembang bahkan energi ini mempercepat laju pengembangan itu.

Pada mulanya orang mengira semesta alam ini statis, namun bukti-bukti ilmiah menunjukkan sebaliknya. Telah dapat dihitung dengan cermat bahwa galaksi-galaksi bergerak saling menjauh satu sama lain.

Sejalan dengan teori Big Bang, semakin mengembang alam semesta ini maka akan suhunya akan semakin dingin. Bukti yang ada sekarang, alam semesta saat ini tidaklah sepanas ketika ia baru diciptakan.

Dalam kondisi yang semakin dingin bermilyar-milyar tahun ke depan semua materi pembentuk bintang akan habis terpakai dan tidak ada lagi area di mana pun di setiap galaksi terdapat formasi-formasi bintang baru.

Semua bintang berukuran raksasa mati setelah itu bintang ukuran menengah pun padam. Maka tinggalah bintang-bintang dengan masa yang lebih kecil seperti bintang red dwarf/bintang kerdil merah.

Setelan trilyunan tahun kemudian bintang kerdil merah pun memadamkan cahayanya yang redup. Lalu trilyunan tahun berikutnya tidak ada lagi terlahir bintang baru… sementara bintang terakhir pun musnah dalam sebuah ledakan penghabisan.

Tinggal black hole/lobang hitam penghuni alam semesta ini bersama bintang kerdil putih, kerdil hitam, awan debu sisa-sisa dan…. bintang-bintang neutron.

Namun akhirnya bintang-bintang kerdil putih akan menjadi bintang kerdil hitam dan menguap di ruang hampa. Dan setelah trilyunan tahun berikutnya, akibat adanya radiasi Hawking, black holes atau lobang-lobang hitam itu pun menguap dan lenyap.

Bahkan proton dan partikel lain pun mulai melapuk dan kemudian terurai. Saat itulah alam semesta bubar, dinyatakan membeku….. dan mati…. skenario kiamat seperti ini disebut Big Freeze.

Alam semesta mengandung kira-kira 73% energi gelap, 23% materi gelap, 3,6% materi tidak bercahaya dan hanya 0,4% materi bercahaya. Dari kuantitasnya tampak bahwa energi gelap dominan dan akan terus mendominasi alam semesta.

Mengingat bukti-bukti yang ada itu maka dibanding teori Big Crunch tampaknya alam semesta akan berakhir dalam kondisi yang dinamakan Big Freeze. (mfs)

Leave a Reply