Besok, Jam 10.00 WIB Sirine Gempa dan Tsunami akan Berbunyi Dua Kali di Sumbar

kabarin.co – Sirine peringatan dini Tsunami akan berbunyi dua kali di Sumatra Barat, khususnya Kota Padang, Rabu (26/4). Sirine akan berbunyi pukul 10.00 WIB, dan akan berbunyi selama 2 x 3 menit.

Bunyi sirine itu adalah bagian dari simulasi evakuasi mandiri bencana gampa bumi disertai tsunami. Pemberitahuan simulasi itu dikeluarkan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Dalam pemberitahuan BPBD tersebut disebutkan, simulasi ini adalah skema umum simulasi evakuasi mandiri bencana gempa bumi disertai tsunami. Dilaksanakan dalam rangka pencanangan hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) tanggal 26 April 2016.

Skema simulasi yang diperuntukan bagi pegawai di kantor-kantor itu dimulai dari sirine peringatan tsunami dari BMKG pukul 10.00 WIB, dimana sirine akan berbunyi 2×3 menit.

Pada tiga menit pertama, bunyi sirine adalah penanda terjadi gempa bumi. Karena itu pegawai mengambil langkah penyelamatan diri dengan dua dua cara. Pertama, jika berada di gedung satu lantai, segera keluar menuju pelataran atau lapangan yang menjadi titik kumpul, hingga sirine berbunyi. Kedua, jika berada di gedung lantai dua atau lebih, segera berlindung dibawah meja.

Sedangkan bunyi sirine tiga menit kedua, adalah penanda perintah evakuasi, dimana para pegawai diminta melakukan dua hal juga. Pertama, bila berada di gedung yang difungsikan sebagai shelter, tetap berada di tempat hingga sirini berhenti berbunyi.

Kedua, bila berada di gedung bukan sebagai shelter, segera keluar menuju pelataran atau lapangan yang menjadi titik kumpul. Setelah sirine berhenti, seluruh pegawai dapat kembali ke tempat masing-masing.

Namun, juga diingatkan oleh Tim HKBN, bahwa bila pukul 10.00 sirine tidak terdengar, agar tetap melakukan sesuai prosedur-prosedur yang sudah ditentukan. Pelaksanaan evakuasi mandiri akan dipantau dan didokumentasikan petugas atau relawan penanggulangan bencana.

“Potensi bencana di Sumbar memang sangat banyak. Namun kali ini kita fokuskan simulasinya untuk gempa dan tsunami,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD), Sumbar, Nasridal Patria di Padang, Selasa.

Menurutnya dalam simulasi tersebut, serine peringatan tsunami akan dibunyikan serentak di Indonesia pada pukul 10.00 WIB selama enam menit, dilanjutkan dengan evakuasi masyarakat dan pengujian shelter.

Ia menambahkan, dalam rangkaian HKBN tidak hanya pengujian sirene peringatan gempa berpotensi tsunami saja. Tetapi, akan ada pengujian shelter dan evakuasi masyarakat.

“HKBN ini bertujuan membudayakan latihan secara terpadu, terencana dan berkesinambungan guna meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat menuju Indonesia Tangguh Bencana,” ujar dia, seperti dikutip antarasumbar.com.

Ia menyebutkan potensi gempa di Sumbar masih mengancam karena itu edukasi kesiapsiagaan bencana kepada masyarakat harus terus dilakukan secara kontiniu.

Sementara itu Kepala Stasiun Geofisika kelas I Padang Panjang, Rahmat Triyono menginformasikan selama beberapa hari terakhir telah terjadi beberapa gempa kecil di Sumbar. Bahkan pada Sabtu (22/4) dalam satu hari terjadi lima kali gempa dengan kekuatan di bawah 5 Skala Richter.

Menurutnya meski tidak dirasakan karena kekuatannya relatif kecil, tetapi gempa itu membuktikan wilayah pantai barat Sumatera termasuk daerah yang aktivitas kegempaannya tinggi.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena gempa bumi setiap saat memang bisa terjadi dan belum ada teknologi yang bisa memprediksinya hingga saat ini. (RMO)