Dasar Penjilat Kurang Kerjaan! Puncak Gunung Kerinci Mau Diganti Nama dengan Puncak Jokowi

kabarin.co – Terkait berhembusnya wacana penggantian nama puncak Gunung Kerinci menjadi puncak Joko Widodo (Jokowi) menuai pro dan kontra. Penolakan atas pergantian nama puncak kerinci itu juga mendapat respon oleh wakil rakyat.

Wakil Ketua DPRD Solsel, Ali Sabri Abbas mengatakan, ide atau wacana tersebut sah-sah saja, tapi apakah tidak ada nama besar lain yang akan disematkan di puncak kerinci tersebut.

“Jelang pemilu ini ide banyak saja. Kalau bagi saya kenapa tidak puncak Zulkifli Hasan atau puncak Amien Rais. Semua mau kasih nama kalau dekat pemilu,” ungkapnya, seberti diwartakan harianhaluan.com

Senada, wakil ketua DPRD Solsel, Armen Syahjohan menyebut, wacana penggantian nama puncak gunung Kerinci tersebut tidak tepat.

“Kami harus mengetahui dulu apa dan kenapa alasannya puncak Kerinci jadi Puncak Jokowi. Nanti kita masyarakat Solsel dikira tinggi Ilmu Penjilatnya (IPnya), sebab Gunung Kerinci itu milik dua provinsi dan dua kabupaten. Minimal, Tentu harus duduk bersama dulu,” kata Armen.

Ia berharap wacana tersebut tidak ada muatan politis-nya.”Kami berandai-andai tetap dinamakan Puncak Jokowi dan jika di Pilpres Jokowi kalah, nah otomatis popularitas Puncak Jokowi tersebut jadi pudar. Tapi, gak bisa dipungkiri bentar lagi kan Pilpres,” tambahnya.

Terpisah, Anggota DPRD Sumbar asal Solsel, Zigo Rolanda mengatakan, terkait wacana tersebut pihaknya tidak menyetujui.

“Untuk apa, tujuannya apa? Apakah supaya di anggarkan juga seperti nagari Saribu Rumah Gadang (SRG). Tidak sesederhana itu, tanggung jawab saja sama kerjaan masing-masing. Ngapain ganti-ganti nama kayak tidak ada kerjaan lain saja. Saya pikir pak Jokowi juga gak mau,” ucap Zigo.(*/hh)