Dewan Kota Jakarta Timur Dukung Program #JelantahBawaBerkah

Masyarakat DKI Jakarta banyak memproduksi minyak jelantah, namun mayoritas masih membuangnya ke selokan atau tanah sehingga berisiko mencemari lingkungan. Dampak pencemaran dari jutaan liter limbah minyak jelantah yang tidak terkelola ini adalah saluran air menjadi mudah tersumbat sehingga rentan banjir, ekosistem rusak, serta muncul banyak penyakit karena kualitas air yang buruk.

Dilansir melalui instagram resmi @donasijelantah, yang menjadi menarik program #JelantahBawaBerkah yang dipelopori oleh Tunasmuda Care (T.Care) adalah dengan minyak jelantah dari rumah tangga bisa sedekah untuk anak anak yatim.

Laman instagram @donasijelantah (support by T.Care)

Menariknya, berdasarkan survey yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, 75% masyarakat mengaku bersedia untuk mengumpulkan dan menyetorkan minyak jelantah sebagai sedekah. Dengan sistem pengumpulan yang tepat (sebagai sedekah), penawaran (supply) minyak jelantah di DKI Jakarta dapat mencapai 4,5-6 juta liter setiap bulannya.

Dari fakta di atas inilah yang menjadikan Program #JelantahBawaBerkah mendapat dukungan dan apresiasi dari berbagai kalangan masyarakat. Permintaan audiensi dan sosialisasi Program #JelantahBawaBerkah meningkat di tiap tingkatan organisasi kemasyarakatan. Rabu (21/10), T.Care kembali hadir dalam pembahasan lanjutan bersama TP PKK Kelurahan Munjul. Dihadiri oleh Pengurus TP PKK Kelurahan Munjul, Lurah Kelurahan Munjul, Dewan Kota Administrasi Jakarta Timur, dan LMK Kelurahan Munjul.

“Alhamdulillah, hari ini saya diberikan kesempatan untuk menyampaikan paling tidak masukan-masukan terkait program dari T.CARE yaitu pengumpulan minyak jelantah dari rumah tangga. Menurut saya ini sangat baik, sangat bagus untuk kebersihan dan kesehatan di lingkungan masyarakat khususnya di Cipayung. Saya rasa kami dari Dewan Kota dukung dengan adanya program dari T.Care ini.” ujar Bapak Toto Suharto, Dewan Kota Administrasi Jakarta Timur pada saat pertemuan lanjutan T.Care bersama TP PKK Kelurahan Cipayung membahas program #JelantahBawaBerkah (21/10).

Bapak Toto Suharto (Dewan Kota Administrasi Jakarta Timur)

“TP itu motor penggerak. Tiap RW punya gaya yang berbeda. Tapi paling tidak ada yang beri masukan ke TP berarti mereka percaya bahwa TP itu memang pimpinannya PKK di tingkat kelurahan. Jadi luwes saja. Program ini akan kita evaluasi per 3 bulan. Jika ada yang minta arahan, tunjukkan jika TP menjadi pengayom wilayah-wilayah.” pesan lanjutan beliau pada pertemuan tersebut.

Diharapkan dengan adanya dukungan maupun motor penggerak dari kalangan masyarakat akan menjadikan kolaborator kebaikan yang lebih mencintai lingkungan dan sesama (F).