Ini Dua Faktor yang Buat Ahok Sulit Berkompromi dengan Megawati

kabarin.co – ‎ Pengamat Politik Said Salahudin menilai, ada beberapa faktor yang membuat kompromi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri masih belum menemukan titik temu. Pertama, gubernur yang akrab disapa Ahok tersebut menolak jadi kader PDIP.

“Di satu sisi Ahok sepertinya tak menginginkan hal tersebut (jadi kader). Tapi di sisi lain,  bagi Mega dan PDIP kan hal itu jelas tidak mungkin. Kalau mau didukung, tentu harus menjadi bagian dari mereka. Kira-kira begitulah tawar-menawarnya,” ujar Said, Rabu (1/6).

‎Menurut direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi (Sigma) ini, sikap Ahok yang tak mau PDIP menentukan secara sepihak bakal calon wakil gubernur juga menjadi faktor. Walau belakangan, lanjut Sahid, Ahok sedikit melunak terkait hal ini.

“Indikasinya (melunak) bisa dilihat ketika Ahok mulai menyebut kemungkinan berduet dengan Djarot, tidak lagi berpasangan dengan Heru,” ujarnya.

Said melihat masih ada peluang bagi terciptanya kompromi antara Ahok-Mega. Jika ini terjadi, tambah dia, maka sang incumben bakal maju melalui jalur dukungan partai politik berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.

“Kalau Ahok-Djarot sampai maju melalui jalur parpol, maka PDIP-lah yang akan menjadi pemimpin koalisi dengan partai-partai lain seperti NasDem dan Hanura,” ujarnya.

Selain itu Said juga memprediksi, kalau ‎kompromi Ahok-Mega tercipta, kemungkinan hanya akan ada dua pasangan calon dalam Pilkada DKI. Satu pasangan lainnya adalah siapapun yang akan diusung oleh koalisi yang dimotori Gerindra‎. (jpn)