Ekonomi Tak Kunjung Membaik, Elektabilitas Jokowi Menurun

“Persoalan ekonomi paling kuat menyerang petahana. Kehidupan semakin sulit dengan naiknya harga-harga sementara lapangan kerja berkurang. Variabel ini yang ada dalam pikiran masyarakat,” kata Sudarto dalam konferensi pers di Cikini, Jakarta, Senin (23/7).

Elektabilitas capres tertinggi masih Jokowi dengan 35,7 persen diikuti Prabowo Subianto dengan 22,6 persen. Artinya posisi Jokowi belum aman karena di bawah 50 persen. Apalagi elektabilitas petahana memperlihatkan kecenderungan menurun sementara Prabowo naik perlahan.

Baca Juga :  2017 Bakal Jadi Tahunnya Sektor e-Commerce di Indonesia

“Saat ini mesin parpol belum bekerja. Frame parpol belum masuk di dalam hasil survei sementara. Angka undecided voters 14 persen sehingga masih menjanjikan sejumlah parpol lolos ambang batas parlemen.”

Elektabilitas parpol dengan raihan dua digit dimiliki PDIP dengan 26 persen kemudian diikuti Gerindra 16,5 persen. Golkar, PKB dan Demokrat di kisaran 8 persen. Sudarto menegaskan terdapat tiga hal yang mempengaruhi Pemilu 2019.

Baca Juga :  Indef: Pemerintah Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Dasar Masyarakat

Pertama ketokohan yang berhubungan dengan coat-tail effect. Kemudian efektifitas mesin parpol yang turun ke lapangan dan ketiga adalah citra yang dipoles media.