Seharusnya, hal ini berdampak negatif bagi negara berkembang seperti Indonesia. Namun, hal ini bisa berbalik arah jika data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia bisa bertumbuh baik. Adapun rencananya, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal I pukul 11.00 WIB mendatang.
Untuk itu, ia memperkirakan rupiah berada di dalam rentang Rp14.200 hingga Rp14.280 per dolar AS.
“Dan sepertinya dari sisi teknikal bukan tidak mungkin dolar AS tidak ada koreksi. Rupiah bisa saja mengalami rebound setelah pelaku pasar melakukan profit taking setelah penguatan dolar dua pekan terakhir,” jelas Deddy kepada CNNIndonesia.com, Senin (6/5).
Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi melemah setelah Presiden AS Donald Trump berencana menaikkan bea masuk atas impor China dari 10 persen menjadi 25 persen. Ini seolah membuyarkan harapan pelaku pasar, setelah sepekan sebelumnya hasil kunjungan delegasi AS ke Beijing terkesan penuh optimisme.