Menurut dia, pagi ini indeks dolar AS tengah menguat lantaran investor kembali menempatkan dolar AS sebagai aset yang aman (safe haven). Dikutip dari Reuters, pelaku pasar membaca ketidakpastian mengenai kelanjutan Brexit di tangan perdana menteri baru. Kemudian, pelaku pasar pun mengantisipasi data penjualan ritel dan produksi AS pada Selasa (16/7) hari ini.
Meski demikian, Ibrahim mengatakan sejatinya rupiah masih memiliki potensi untuk menguat pada hari ini karena pengaruh domestik yang kuat
Ia mengatakan, rekonsiliasi antara kedua pasang calon presiden dan rilis neraca perdagangan Indonesia yang surplus US$200 juta bisa mendorong rupiah hari ini. Tak terkecuali, sinyal The Fed yang akan menurunkan suku bunga acuan bikin pelaku pasar juga mengantisipasi langkah yang akan dilakukan BI.
“Hari ini rupiah masih bisa kembali menguat karena Faktor internal masih cukup mendukung. Sehingga, rupiah bergerak di angka Rp13.870 hingga Rp13.895 per dolar AS,” jelas dia. (lip)
Baca Juga:
Rupiah Dibuka Menguat, Tinggalkan Level Rp14.000/USD