Fakta tentang Mbah Ghoto Yang Sudah Menikah 4 Kali

KabarUtama8 Views

kabarin.co – Sragen, Saparman atau yang pernah disebut dengan nama Mbah Gotho disebut manusia tertua di dunia. Dia lahir pada Desember 1870, berdasarkan data KTP yang dia miliki.

Mbah Gotho kini tinggal di Dusun Segeran, Desa Cemeng, Sambungmacan, Sragen. Cucunya yang sudah berusia 50-an tahun merawat Mbah Gotho.

Saparman adalah anak kedua dari sebelas bersaudara dari pasangan Setrodikromo dan Saliyem. Sepanjang hidupnya Saparman alias Mbah Gotho menikah dengan empat orang perempuan. Pernikahannya yang pertama dengan sepupunya sendiri gagal di tengah jalan. Lalu dia menikah lagi, hingga pernikahannya yang terakhir dengan Rayem yang memberinya tiga orang anak, yang kini telah memberinya 12 cucu, 17 cicit dan 2 canggah. Mbah Rayem, yang usainya terpaut jauh dengannya, sudah wafat tahun 1997 lalu.

“Saya menikah empat kali, ada yang cerai ada yang meninggal. Anak saya lima, tapi yang dua meninggal ketika masih kanak-kanak. Tiga anak saya yang hidup hingga dewasa semua dari istri terakhir. Dari tiga itu, sekarang yang dua sudah meninggal juga. Semua saudara saya juga sudah lama meninggal, tinggal saya yang masih disisakan. Mungkin saya menuruni simbah saya yang juga panjang umur,” kata dia, Selasa (30/8) kepada detikcom.

Mbah Gotho dirawat oleh Suryanto. Untuk ukuran usia setua itu fisik Mbah Gotho tergolong luar biasa. Baru setahun terakhir dia terlihat semakin sulit berjalan, lebih banyak menghabiskan waktu duduk di ruang tengah rumah cucunya itu sembari menikmati sebatang demi sebatang rokok yang disediakan cucunya, karena hanya itu kegemarannya. Suryanto dan istrinya yang memenuhi semua keperluan Mbah Gotho, dari mandi, makan hingga menuntunnya ke tempat tidur.

“Dulu simbah ikut emak saya. Setelah emak wafat, beliau ikut saya. Semenjak saya kecil kondisi simbah juga sudah seperti sekarang ini, meskipun masih cukup kuat. Setahun terakhir memang terlihat mulai melemah, terutama kaki dan pendengarannya. Setahun lalu masih giat menyiangi rumput atau menyapu di samping rumah. Namun itu bukan berarti simbah benar-benar diam. Dua hari lalu sempat berjalan sendiri ke warung tetangga yang agak jauh hanya untuk membeli korek api. Saya tidak tahu kalau simbah keluar rumah, tahu-tahu sudah diantar pulang oleh pemilik warung,” tutur Suryanto.

Suryanto juga mengatakan Mbah Gotho tidak pernah menderita sakit serius. Meskipun terus merokok, Mbah Gotho juga tidak pernah diserang batuk. Bahkan di usia setua itu tidak ada satupun jenis makanan yang dihindarinya. Semua makanan yang disediakan oleh cucunya, akan disantapnya dengan senang hati. (det)

Baca Juga:

Meskipun Sudah usianya Sudah 145 Tahun, Mbah Ghoto Masih Mampu Makan Dan Minum Sendiri

Mbah Ghoto Seorang Kakek Di Sragen yang Telah Berusia 145 Tahun