Hemat “Budget” Pria ini Jalan-Jalan ke Raja Ampat Kurang dari Rp 2 Juta

kabarin.co – Raja Ampat di Papua Barat selalu jadi primadona, bahkan destinasi impian bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Namun biasanya, rencana liburan ke Raja Ampat selalu terkendala satu hal: bujet.

“Surga” di timur Indonesia ini memang terletak cukup jauh, terutama dari Jakarta. Padahal Raja Ampat adalah destinasi wisata bahari yang menjadi salah satu dive spot terbaik di dunia.

Harga tiket pesawat ke Raja Ampat terbilang mahal. Anda bisa menghabiskan sekitar Rp 7 juta untuk pergi-pulang Jakarta-Sorong. Belum ditambah biaya menyeberang naik kapal feri, juga island hopping. Tak heran liburan di Raja Ampat bisa menghabiskan bujet senilai dua dijit juta rupiah.

Namun hambatan itu tak berlaku bagi Mochamad Takdis, pelancong berusia 25 tahun yang berhasil mengunjungi Raja Ampat dengan bujet di bawah Rp 2 juta. Lebih tepatnya, Rp 1.677 juta. Sudah termasuk biaya tiket pesawat, penginapan, dan makan.

Bagaimana bisa?

“Jadi waktu itu ada orang yang dapat hadiah tiket ke Sorong, tetapi tidak bisa dia pakai. Jadi dijual tiketnya. Tadinya dijual Rp 3,5 juta tapi aku tidak mau, sampai h-5 masih kutawar Rp 1 juta. Waktu h-1masih tidak laku, akhirnya mau dibeli Rp 1 juta. Langsung deh sorenya berangkat,” tutur pria yang sering dipanggil Takdis.

Kemudian dicoretlah satu biaya yaitu transportasi. Dengan Rp 1 juta, Takdis beruntung bisa mendapat tiket pesawat Jakarta-Sorong PP. Setibanya di Sorong, Takdis memilih untuk berjalan kaki selama 15 menit menuju pelabuhan. Jika tidak ingin berjalan kaki, di sana juga terdapat angkutan umum dengan harga Rp 5.000.

Pria 25 tahun ini mampu pergi ke Raja Ampat hanya dengan mengeluarkan kocek dibawah Rp 2 juta saja, tepatnya Rp 1,677 juta.

Ketika sampai di pelabuhan, untuk menyebrang dengan kapal feri Takdis mengeluarkan kocek sebesar Rp 150.000. Dari Waisai, Takdis menumpang truk yang akan menuju lokasi. Kebetulan di sana sedang banyak proyek, sehingga ia bisa menumpang truk yang lewat dalam perjalanan. Sementara untuk penginapan, Takdis mendapat hotel dengan harga Rp 150.000 per malam.

“Jadi tadinya mau barter review sama satu hotel, tapi ketika sampai di sana, tidak jadi deal. Saya bingung, sudah sampai Raja Ampat tapi tidak ada penginapan. Ya sudah, saya diam di pantai. Tadinya mau buka tenda di pantai, eh ketemu seorang bapak-bapak,” kisahnya.

Pria yang ditemuinya, lanjut Takdis, adalah salah satu pemilik homestay di Raja Ampat. Ketika Takdis menceritakan bahwa dirinya tidak mendapat penginapan, ia diajak untuk menginap di homestay tersebut.

“Ternyata aku juga baru tahu di Raja Ampat, homestay itulah paling murah yakni Rp 150 ribu per malam. Beberapa penginapan lain di Raja Ampat bisa sekitar Rp 500-600 ribu per malam,” tuturnya.

Keberuntungan lain didapatkan oleh Takdis adalah hopping island yang didapatkannya secara cuma-cuma. Sang pemilik homestay yang sedang membawa rombongan membolehkan Takdis untuk ikut hingga dua kali.

“Kalau sewa boat bisa Rp 16 jutaan di Raja Ampat, tapi aku dapat dua kali gratis,” ujar Takdis bahagia.

Terakhir adalah biaya makan. Takdis menyebutkan, biaya makan selama perjalanannya di Raja Ampat adalah sekitar Rp 600 ribu. Total, dia menghabiskan kurang dari Rp 2 juta untuk perjalanan di Raja Ampat selama 7 hari 6 malam.

Cara Takdis mungkin bisa diikuti jika Anda tertarik ke Raja Ampat. Mungkin tak semua orang seberuntung Takdis, namun beberapa hal seperti penginapan dan makan bisa disiasati jika ingin mengunjungi Raja Ampat dengan bujet lebih murah. Tertarik?(kom)

Baca juga:

Suka “Selfie” Coba Dulu 4 Wisata Alam di Jogja ini!

Derawan Terus Bangun Penginapan Demi Sambut Wisatawan

Nias Butuh Dukungan Masyarakatnya untuk Kembangkan Pariwisatanya