Hewan-hewan Bercahaya, Antara yang Alami dan Rekayasa Genetika

KabarTekno33 Views

kabarin.co – Pernahkah anda menjumpai hewan-hewan yang memancarkan cahaya? Mungkin anda masih ingat dengan kunang-kunang yang berkelap-kelip di waktu malam. Penulis sendiri sudah lama tidak menjumpai serangga bercahaya itu.

Bagi kami kunang-kunang adalah salah satu serangga favorit di masa kecil. Di mana ketika itu kami masih akrab dengan mereka. Baru kemarin saja melihatnya lagi ketika kebetulan melintas di perkebunan milik masyarakat.

Nah, kali ini kita akan bahas tentang hewan-hewan yang memancarkan cahaya, baik yang terjadi melalui rekayasa genetika atau memang memiliki kemampuan itu secara alami.

Tujuan ‘Pencahayaan’ Untuk Ilmu Pengetahuan
bercahaya - ikan neon
Ilmuwan di Amerika merekayasa genetika ikan “pelangi” di laboratorium jadi benar-benar memancarkan cahaya warna warni. Warna merah, hijau dan biru fluoresens tercipta secara tidak sengaja berkat protein yang memancarkan cahaya. Tadinya tujuan rekayasa ini untuk lebih memahami bagaimana sel bekerjasama menyembuhkan luka.

Disisipi Sel Protein Ubur-ubur, Tikus ini Jadi Hijau
bercahaya - tikus
Pernah melihat tikus bercahaya, kalau pernah berarti anda berbohong. Tapi di Laboratorium, tikus ini secara genetis direkaulang, menjadi berwarna hijau fluoresens. Ilmuwan menyisipkan sel protein fluoresens milik beberapa jenis ubur-ubur. Di bawah lampu berwarna biru, tubuh tikus memancarkan warna hijau.

Rekayasa ini  Bisa untuk Semua Warna
bercahaya - domba

Contohnya domba kuning fluoresens di atas, karena secara teoritis semua hewan bisa dibuat berwarna apa saja. Dengan menyisipkan protein tertentu yang memancarkan cahaya, domba akan berpendar warna kuning jika disinari cahaya Ultra Violet. Domba di atas adalah hasil karya ilmuwan di Uruguay.

Ikan Hias jadi Tambah Cantik
bercahaya - ikan hias

Ikan hias umumnya sudah cantik, apalagi jika dia memancarkan cahaya. Ilmuwan Taiwan sukses merekayasa ikan hias tampil lebih indah karena bisa bercahaya. Pada Taiwan Aquarium Expo 2014 di Taipeh dipamerkan ikan Pterophyllum Scalare yang memiliki warna pink bercahaya jika akuarium disinari cahaya tertentu.

Hmm…Rupanya Alam sudah Lama Melakukannya.
bercahaya - uburx

Ubur-ubur akan memancarkan cahaya, jika mendapat rangsangan mekanis, misalnya turbulensi arus laut. Ilmuwan menyebutnya sebagai bio-luminous atau cahaya alami. Cahaya muncul baik dari protein dalam tubuhnya maupun dari bakteri. Sel bercahaya ubur-ubur semacam ini, yang kemudian disisipkan pada tubuh tikus agar juga bisa bercahaya.

Laut Yang Berpendar Cahaya
bercahaya - dinoflagelata
Pada musim tertentu laut pancarkan cahaya. Pemicunya, binatang bersel tunggal yang memproduksi cahaya. Dinoflagellata, sejenis plankton laut ini memiliki membran sel yang mampu membiaskan cahaya dari arus laut atau turbulensi arus gerombolan ikan yang berenang cepat.

Jika kebetulan suatu malam anda berada di sekitar laut, coba kucek-kucek air laut dengan tangan anda, jika plankton itu sedang banyak, maka gelombang-gelombang air laut akan memancarkan cahaya hijau atau kebiruan.

Bagi Dinoflagellata ini mekanisme alami pertahanan diri. Dengan bercahaya, plankton itu membuat binatang pemangsa jadi bingung.

Cahaya Sebagai Alat Komunikasi
bercahaya - kunang
Hewan bercahaya yang paling kita kenal mungkin adalah kunang-kunang. Serangga favorit semasa kecil saya yang sekarang sulit dijumpai di perkotaan.

Organ bagian ekornya memproduksi unsur luciferin yang jika bereaksi dengan oksigen akan menciptakan cahaya. Kedip cahaya semacam sinyal komunikasi antara kunang-kunang jantan dan betina, barangkali semacam sinyal atau denyut cinta barangkali?

Cahaya di Dasar Laut Dalam
bercahaya - ikan laut dalam

Sejumlah ikan di laut dalam juga memiliki organ bercahaya. Fungsinya untuk orientasi atau penunjuk jalan di kegelapan dasar laut sekaligus juga untuk menarik mangsanya.

Cahaya Pada Spektrum Tak Lazim
dragonfish
Ikan Photostomias dari keluarga ikan naga yang habitatnya di laut dalam memiliki organ cahaya di belakang mata. Organ memancarkan cahaya merah, spektrum yang tak lazim bagi organisma laut. Penghuni laut lain tidak mampu menangkap spektrum warna ini. Ilmuwan terus teliti apa kegunaan cahaya pada ikan itu. Sumber Deutsche Welle. (mfs)