Kabarin.co – Kabupaten Jembrana digoyang gempa dengan kekuatan 3.5 SR sekira pukul 14.17 Wita, Sabtu (2/7). Gempa kali ini berada di 162 km Barat Daya Jembrana, dengan kedalaman 10 Km.
Saat gempa para pemudik tengah memenuhi Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana. Meskipun digoyang gempa para pemudik di Pelabuhan Gilimanuk tidak merasakan adanya hal tersebut. “Tidak tahu kalau ada gempa. Tidak terasa sama sekali,” kata Sulastri salah satu pemudik.
Dia mengatakan tidak khawatir terjadi ada tsunami nanti ketika menyerang. “Insya Allah perjalanan kami nyebrang aman, tidak mungkin gempa kecil ini menyebabkan tsunami,” ujarnya.
Adanya hal tersebut juga diakui Risna warga Jember. “Kita tidak merasakan ada gempa. Emang ada ya gempa,” ungkapnya, seperti dikutip sindonews.
Sementara itu, empat hari menjelang Lebaran 2016, antrean panjang kendaraan hingga 10 kilometer terjadi di Pelabuhan Gilimanuk, Sabtu (2/7).
Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo memaparkan, peningkatan jumlah kendaraan yang akan menyebrang dari Pelabuhan Gilimanuk terpantau mengular dari Kecamatan Melaya hingga bibir gerbang pelabuhan.
“Dari pelabuhan itu sendiri kurang lebih 10 kilometer sampai dengan SPBU Sumbersari Melaya. Tapi terus dia berjalan maju-mundur-maju-mundur,” terang Kapolres kepada Okezone di Posko Terpadu Polri, Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana.
Pihaknya menambahkan, sejak H-7 lalu arus lalu lintas terpantau kondusif di sepanjang Jalan Melaya hingga Pelabuhan Gilimanuk meskipun antrean panjang menyebabkan beberapa pengendara sepeda motor jatuh pingsan.
“Aman, kondusif. Karena kami taruh anggota di sepanjang jalan untuk mengantisipasi adanya masyarakat yang menyerobot masuk ke dalam antrean,” tandas, dilangsir okezone.com.
Kapolres mengimbau kepada pemudik yang akan menyebrang di Pelabuhan Gilimanuk untuk bersabar dan menjaga stamina selama mengantre masuk pelabuhan.
“Tetap bersabar, dan jangan lupa untuk beristirahat jika lelah karena kami membuka beberapa posko atau istirahat di Polsek terdekat,” tutupnya.(*)
