Inilah Dua Pemain Termahal ISC, dan Lima Klub Paling Irit

Kabarin.co – Operator Indonesia Soccer Championship (IS), PT Gelora Trisula Semesta (GTS), satu persatu mulai buka kartu. Hal yanhg selama ini agak tabu dipublikasikan, kini mulai dibuka.

Khusus untuk ISC, PT GTS melansir data pemain-pemain yang mendapatkan bayaran termahal atau Marquee player. Selain itu, mereka juga mengumumkan klub dengan pengeluaran paling rendah.

Persib Bandung dan Arema Cronus menjadi dua tim yang memiliki pemain dengan gaji tertinggi di Torabika Soccer Championship (TSC). Dua pemain Cristian Gonzalez dari tim ‘Singo Edan’ dan Juan Belencoso menjadi penerima bayaran tertingi

Direktur Utama PT GTS, Joko Driyono, mengaku telah menerima laporan pembayaran gaji pemain dari klub-klub TSC. Dari catatannya tentang salary cap, ada dua klub yang melampaui batas gaji yakni Rp10 milliar: Arema dan Persib.

“Di regulasi kalau lebih dari Rp 10 milliar maka dua klub tersebut harus meregister pemainnya yang merupakan pemain termahal. Di Persib Bandung ada Belencoso dan di Arema Cristian Gonzales,” ujar Joko di Kuningan, Jakarta, Rabu (29/6) malam.

Seperti diketahui, GTS memang memberikan batas minimal belanja kepada klub sebesar Rp5-10 miliar. Dana tersebut untuk merekrut dan menggaji pemain.

Di sisi lain, PT GTS juga disebutnya telah mengetahui klub-klub yang memiliki pengeluaran terendah. Total ada lima klub yang paling irit atau minim pengeluarannya.

Kelima klub tersebut adalah Persela Lamongan, Persegres Gresik United, Bhayangkara Surabaya United dan Peseru Serui. Mereka hanya mengeluarkan uang kurang dari Rp5 miliar.

“Lima klub dengan total gaji di bawah batas Rp 5 miliar antara lain PS TNI, Persela Lamongan, Persegres Gresik United, Bhayangkara Surabaya United dan Peseru Serui.”ujar Joko dikutip detiksport.

Kendati begitu, Joko menyebut hal tersebut tak menjadi masalah. Sebab, masing-masing klub memiliki cara bagaimana menggaji pemainnya.

“Contohnya PS TNI, mereka bermain bukan hanya sebagai pemain, tapi juga sebagai karyawan. Smentara klub lainnya mengatakan bahwa yang terakumulasi di bawah Rp5 miliar itu belum termasuk proyeksi pergantian pemain di putaran kedua. Sehingga kami akan validasi hingga kompetisi berakhir,” imbuhnya.

Di sepanjang sejarah kompetisi sepakbola di Indonesia, pengungkapan jumlah gaji dan pengeluaran klub dalam satu musim baru saja terjadi untuk pertama kalinya.(*/dts)