Jelang Arus Mudik, ‘Banjir’ Rob di Semarang Ditetapkan Sebagai Darurat Bencana

Daerah11 Views

kabarin.co – Semarang, Banjir rob yang menggenangi Kota Semarang termasuk jalur pantura yang digunakan untuk mudik sudah ditetapkan berstatus darurat bencana. Penanganannya pun dikebut agar pemudik bisa lancar melintasi Kota Semarang.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meninjau lokasi rob di Kaligawe dan Terboyo Kota Semarang. Genangan yang terjadi memang tidak separah saat sore hari, namun tetap memprihatinkan karena sejumlah kios tergenang dan kemacetan panjang pun tidak terhindarkan.

Ganjar kemudian melakukan rapat di bawah jembatan tol Kaligawe bersama beberapa pihak termasuk Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral (PSDA-ESDM) Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana.

“Ini statusnya sudah bencana, sudah dinyatakan oleh pak Wali Kota Semarang. Jadi bisa menggunakan kondisi kebencanaan,” kata Ganjar sembari meninjau deretan tanggul karung di pinggir sungai di Terboyo, Sabtu (25/6/2016).

Foto: Angling AP/detikcom

Ganjar juga langsung meraih telepon gengangnya dan menghubungi Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sarwa Pramana.

“Kan sudah ditetapkan bencana. Kita posisinya banyak kurang alat, kalau BPBD bisa? Alat pompa mungkin tidak? Semarang kan sudah menyatakan darurat bencana di Kaligawe. Perlu tindakan luar biasa,” tanya Ganjar kepada Sarwa.

Dengan diberlakukannya status darurat bencana, maka anggaran untuk penanganan bisa lebih maksimal karena bantuan pompa dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat masih belum cukup.

“Sudah bisa dikeluarkan pembiayaan untuk tanggulangi ini. Saya minta sandbag-nya ditambah, pompanya ditambah. Saya koordinasi dengan Kementerian PU sejak seminggu lalu, kita didukung full, pak Basuki turun sendiri. Hari ini kita kerjasama Kota, Provinsi, Pusat, BNPB juga sudah saya telepon siap bantu,” tegas Ganjar.

Terpisah, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan status bencana tersebut dikeluarkan sejak sepekan lalu karena mendekati arus mudik yang diperkirakan terjadi H-7 Lebaran.

“Jadi memang kita buat kondisi siaga bencana. Kalau tidak ditangani maka pemudik kesulitan, khususnya di Kaligawe,” kata Hendrar.

Percepatan penanganan yang dilakukan bisa berupa beli atau sewa pompa tambahan. Sebanyak 10 pompa dan ribuan tanggul karung yang diperbantukan dari pemerintah pusat ternyata belum mencukupi. Setelah penanganan darurat, maka nantinya akan dilakukan penanganan yang bersifat permanen.

“Percepatan penanganannya rob bisa sewa pompa atau beli. Targetnya H-7, kalau sekarang ruas jalan belum kering,” tandasnya.

Foto: Angling AP/detikcom

Sementara itu dari pantauan detikcom di Kaligawe dan Terboyo siang ini, genangan rob terjadi di Kaligawe sebelum dan setelah perlintasan kereta api namun tidak tinggi. Menurut warga, biasanya air akan tinggi dan meluas mulai pukul 14.00 WIB.

Kemudian di Terboyo setelah tol Kaligawe, kemacetan panjang sudah terlihat, dan genangan rob mulai ada di depan gang Terminal Terboyo. Jalan masuk kawasan industri pun juga tergenang air. Kondisi yang sama juga terjadi di beberapa titik di Jalan Terboyo meskipun ribuan tanggul karung sudah dipasang. (det))