Kader Gerindra Jadi Korlap Aksi di Asrama Papua, Fadli Zon Janji Investigasi

Politik2 Views

kabarin.co – Jakarta, Kader Partai Gerindra yang juga caleg dari Dapil 3 nomor 8 Kota Surabaya, Tri Susanti atau Mak Susi menjadi koordinator lapangan atau korlap aksi di Asrama Mahasiswa Papua (AMP) di Jalan Kalasan Surabaya.

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengaku tak mengetahui joka ada kader Gerindra yang menjadi Korlap dalam hal ini.

Kader Gerindra Jadi Korlap Aksi di Asrama Papua, Fadli Zon Janji Investigasi

“Saya enggak pernah tahu itu,” usai mendatangi AMP di Jalan Kalasan Surabaya, Rabu (21/8/2019).

Tapi ia menegaskan pihaknya akan menginvestigasi apa dan bagaimana keterlibatan Mak Susi. “Nanti akan kita investigasi,” pungkasnya.

Kendati demikian, Fadli yang juga Waketum Partai Gerindra itu tidak membeberkan langkah apa yang akan diambil setelah mengetahui jika Tri Susanti adalah anggotanya.

Sebelumnya nama Tri Susanti pada Selasa (20/8/2019) menjadi perbicangan saat menjadi salah satu saksi Prabowo-Sandi dalam kasus sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK). Mak Susi juga menjadi salah satu perwakilan masyarakat yang mendatangi AMP saat keributan terjadi.

Setelah dipanggil Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan bersama perwakilan ormas lainnya, Mak Susi meminta maaf terkait adanya salah satu oknum yang meneriakkan kalimat rasis.

“Kami atas nama masyarakat Surabaya dan dari rekan-rekan ormas menyampaikan permohonan maaf apabila ada masyarakat atau pihak lain yang sempat meneriakkan itu,” kata Mak Susi.

Susi menerangkan alasannya mendatangi asrama mahasiswa Papua hanya untuk membela Merah Putih yang isunya dirusak hingga dibuang.

“Kami ini hanya ingin menegakkan bendera merah putih di sebuah asrama yang selama ini mereka menolak untuk memasang. Jadi ini bukan agenda yang pertama kali,” imbuh Susi.

Selain itu, Susi menegaskan pihaknya juga tak melakukan pengusiran kepada mahasiswa. Dia hanya ingin bendera merah putih dapat berkibar di asrama.

“Jadi kami tidak berkeinginan untuk mengusir mereka, kami hanya ingin di asrama tersebut ada bendera merah putih. Tujuan utama kita hanya fokus untuk memasang bendera merah putih aja,” lanjutnya.

“Kalau dibilang bahwa masyarakat Surabaya terjadi bentrok atau ada teriakan rasis, itu sama sekali tidak ada. Jadi kami hanya selama bendera merah putih berkibar dan tujuan kami hanya itu dan kami mohon juga pada rekan-rekan bawa ormas dan masyarakat Surabaya hanya untuk merah putih,” pungkasnya. (epr/det)

Baca Juga:

Demonstrasi di Fakfak Papua Barat Rusuh, Kios dan Fasilitas Umum Dibakar

Massa di Sorong Papua Barat Kembali Gelar Aksi Turun ke Jalan Desak Insiden di Surabaya dan Malang Dituntaskan

Gubernur Papua Barat Tuntut Wakil Wali Kota Malang Minta Maaf