Kakek Kanjut Buka-bukaan Soal Namanya Yang Sama Dengan Alat Vital Pria

Daerah5 Views

kabarin.co – Purwakarta, Awalnya, identitas pria berusia 85 tahun viral di media sosial karena nama dalam kartu tanda penduduknya (KTP) dan kartu Indonesia sehatnya ada sesuatu yang ganjil.

Tercatat dalam kolom KTP, pria ini bernama ‘Kanjut’.

Kakek Kanjut Buka-bukaan Soal Namanya Yang Sama Dengan Alat Vital Pria

Dalam istilah bahasa Sunda, Kanjut dikenal sebagai alat kelamin pria.

Selain itu, juga dikenal sebagai tempat penyimpanan uang.

Kanjut tinggal di Desa Waluya Kecamatan Waluya Kabupaten Karawang.

Ia menyambangi rumah dinas Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Kamis (27/7).

Sejumlah pegawai di sekitar rumah dinas dan pendopo tampak tersenyum-senyum saat melihat kedatangannya karena tahu namanya cukup ganjil.

Belakangan diketahui, foto kartu identitasnya tersebar saat ia mendatangi puskesmas di daerahnya dengan menunjukan KTP.

Kemudian, KTPnya difoto dan viral. Sehari-hari, ia berprofesi sebagai petani dan penggembala kambing.

“Waktu lahir namanya memang bukan Kanjut. Tapi Rasid. Usia enam tahun diganti jadi Kanjut oleh orang tuanya,” kata Kanjut yang saat masih muda mengaku jago beladiri.

Namanya diganti karena saat itu, ia sakit-sakitan. Lantas, orang tuanya mengganti nama Rasid dengan kepercayaan bahwa nama Kanjut membawa kemujuran.

“Saya tidak malu diberi nama Kanjut dan malahan dengan nama itu penyakit abah waktu kecil jadi sembuh,” katanya yang selama pembicaraan menggunakan bahasa Sunda.

Ketiga anaknya telah menikah dan ia tinggal bersama istrinya di rumah yang ia miliki.

Sehari-hari bersama istrinya, ia menggarap sawah dan mencari rumput untuk hewan ternaknya.

Selama ini, meski usianya sudah setengah abad, ia mengaku jarang sakit. Namun, dua pekan terakhir kesehatannya mulai terganggu.

“Waktu itu saya berobat ke puskesmas. Disana saya diminta KTP dan KIS. Katanya orang puskesmas ada yang nyebar foto KTP saya. Saya dengar KTP saya fotonya jadi nyebar karena namanya Kanjut,” ujarnya seraya tertawa.

Selama ini, ia mengaku tak malu dengan namanya yang tak lazim meski ia mengaku banyak orang yang kaget dan tertawa saat mengenalnya. “Enggak apa-apa, sudah biasa. Paling orang nanya benar tidak sama ketawa-ketawa,” katanya.

Lantas bagaimana ia yang warga Karawang bisa bertemu orang nomor satu di Purwakarta. Ternyata, keponakannya membawa Kanjut ke Purwakarta. Tidak hanya soal nama, namun karena Kanjut yang terbiasa menggembala ternak.

“Saya apresiasi orang yang suka menggembala hewan ternak kambing atau sapi. Makanya saya undang karena abah suka menggembala ternak,” katanya.

Awalnya, ia tidak percaya dengan nama Kanjut. Semula ia menyangka KTP yang beredar dengan nama Kanjut adalah manipulasi. Selama ini, ia mengenal kanjut untuk istilah-istilah Sunda seperti kanjut dina tarang, kanjut dina punduk, kanjut kunang dan tentunya, kanjut sebagai penamaan alat kelamin laki-laki.

“Aneh awalnya masa iya namanya Kanjut. Saya sempat tidak percaya saat teman saya mengatakan nama Kanjut itu orang Karawang. Maka saya minta teman saya untuk datangkan yang namanya Kanjut. Ternyata benar setelah melihat kartu identitasnya namanya ini,” kata Dedi.

Pada kesempatan itu, ia memberikan seeokar kambing besar untuk Abah Kanjut agar tetap menggembala dan mengembangkan hewan ternaknya supaya berkembang biak.

“Dari dulu saya suka memberi kambing pada siapapun. Karena kambing itu modal, yang juga dipelihara bisa jadi pendapatan,’ katanya. (asp/trb)

Baca Juga:

Hujan Lebat, Sejumlah Daerah di Tangerang Banjir

Karena Ahok Efek Banyak Paslon Kepala Daerah PDIP Tumbang di Pilkada

Pengamat: DPD Sudah Tak Murni Lagi sebagai Perwakilan Daerah

Catatan Ringan: Pemain Putra Daerah di Semen Padang, Ibarat Menunggu Bisul Pecah