Ini Kata Haji Lulung Soal Tanggul Jebol Dekat Rumah Ahok

KabarUtama, Metro10 Views

kabarin.co – BPBD DKI Jakarta telah memastikan bahwa jebolnya tanggul penahan air laut di kawasan pemukiman elite Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara bukan dampak dari proyek reklamasi Teluk Jakarta. Namun tidak semua percaya begitu saja dengan penjelasan tersebut.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PPP Abraham Lunggana alias Haji Lulung adalah salah seorang yang menyakini bahwa jebolnya tanggul disebabkan oleh reklamasi.

“Itu akibat dampak reklamasi, apalagi reklamasi yang sudah dilaksanakan belum memiliki antisipasi break water yang seharusnya bisa mengantisipasi air ke daratan,” ujar Lulung saat dihubungi wartawan, Sabtu (4/6).

Menurut Lulung, Ahok selama ini selalu mendahulukan keberlangsungan proyek reklamasi. Padahal, reklamasi memiliki dampak yang sangat buruk terhadap lingkungan.

Dalam kesempatan itu Lulung mendesak  Ahok untuk bisa menaati putusan dari Pengadilan Tata Usaha Negara yang mengabulkan gugatan warga Jakarta Utara soal izin reklamasi. Dia tegaskan, Pemerintah Provinsi DKI harus menghentikan segala bentuk proyek reklamasi.

“Kalau sekarang kan Ahok lebih mementingkan reklamasi dari pada kepentingan masyarakat, akhirnya ya terjadi lah itu (tanggul) jebol. Itu baru pasang biasa, belum lagi ditambah hujan kan,” tegas politikus PPP itu.

Segera Fokus Pemulihan Pasca Banjir

Lulung berharap Ahok tidak lagi mencari alasan soal jebolnya tanggul tersebut. Ia menyarankan Ahok untuk fokus pada pemulihan pasca-banjir yang menggenangi warga di daerah tersebut.

“Lebih baik lakukan penanganan dengan segera, jangan sampai nanti dia marah-marah lagi bilang ada sabotase,” kata Lulung ketika dihubungi, Sabtu (4/6/2016).

Sebab, lanjut Lulung, selama ini Ahok sering menerka-nerka mengenai adanya seseorang atau pihak lain yang melakukan sabotase apabila ada bencana di Jakarta.

Salah satunya ketika tanggul jebol di kawasan Gunung Sahari beberapa waktu lalu. “Jadi jangan hanya bicara saja. Lebih baik cepat ditangani biar enggak malu. Apalagi itu kan air laut kasihan warga,” ujar Lulung.

(jpn/kom)