Kelebihan Hewan yang Dipotong Secara Halal dari Sisi Sains

KabarTekno21 Views

kabarin.co, NEW DELHI – Berdasarkan pendapat ilmah, metode pemotongan hewan dengan cara mengiris pada bagian leher menghasilkan daging yang lebih empuk, lebih tahan lama, dan sedikit menyakitkan bagi hewan dibandingkan dengan metode jhatka, yakni sebutan untuk metode pemukulan pada bagian kepala.

Berdasarkan pernyataan Dr V K Modi, kepala departemen teknologi daging di Central Food Technology Research Institute yang dilansir Times of India, Selasa (13/9/2016), mengatakan bahwa metode pemotongan hewan secara halal lebih efektif dalam mengeluarkan darah sehingga membuat daging lebih lembut.

“Dalam metode jhatka pembekuan darah berpotensi lebih tinggi. Ini bisa merusak tekstur daging jika dibiarkan mentah terlalu lama. Selain itu juga bisa menyebabkan daging lebih keras saat dikunyah,” ujar Modi.

Ia menambahkan bahwa semakin sedikit perjuangan hewan saat disembelih, maka kualitas daging akan lebih baik. Sebab, saat hewan menghadapi trauma, kandungan glikogen pada otot mereka diaktifkan sehingga daging menjadi lebih keras.

Supaya daging lebih lembut dan juicy, jumlah pH pada hewan idealnya berkisar 5,4 setelah penyembelihan. Sedangkan saat hewan tersebut merasa trauma, pH akan meningkat di angka 7 setelah penyembelihan. Dalam metode halal sendiri, perjuangan hewan lebih rendah sekira 20 persen sehingga daging yang dihasilkan lebih empuk.

Senada dengan Dr V K Modi, dr Karuna Chaturvedi seorang konsultan gizi di Rumah Sakit Apollo, New Delhi, India menuturkan bahwa metode penyembelihan lebih sehat karena darah terkuras dari arteri hewan. Hal itu dapat mengeluarkan racun karena jantung memompa selama beberapa detik setelah penyembelihan.

Menurutnya, dengan metode jhatka tidak semua darah hewan akan terkuras dan akhirnya membeku. Hal itu yang mengakibatkan daging menjadi lebih keras dibandingkan dengan mengeluarkannya terlebih dahulu. (okz)