Hasil Studi Klinis ECCT Dipublikasikan di Singapura

kabarin.co – Tim riset RS DR Soetomo Surabaya yang dipimpin oleh Dr. Romdhoni melakukan penelitian klinis terapi kanker menggunakan Electro-Capacitive Cancer Therapy (ECCT) yang dikembangkan oleh Dr. Warsito P Taruno dan tim di CTech Labs Edwar Technology selama 2 tahun terakhir. Hasil penelitian awal ini dipublikasikan dalam Kongres ASEAN Otorhinolaryngology – Head & Neck Surgery (ORL-HNS) ke-18 yang diselenggarakan di Singapura tanggal 23—25 Agustus 2019. 

Dalam penelitian ini, tim Dr. Romdhoni merekrut relawan penderita kanker nasofaring stadium akhir (75% stadium 4, 25% stadium 3) sebanyak 18 subyek yang kemudian dibagi menjadi dua kelompok, kelompok kontrol sebanyak 9 subyek dan kelompok studi yang diberi perlakukan sebanyak 9 subyek. Kelompok kontrol diberikan kemoterapi standar, sedangkan kelompok studi diberikan kemoterapi dan ECCT. Pada penelitian ini alat ECCT diberikan sebagai terapi adjuvant (tambahan). Alat ECCT yang digunakan berupa rompi (Vest Thorax Standard) dan tutup kepala hingga leher (Helmet Full Neck), dengan lama terapi 15 menit sebanyak 4 kali sehari selama total 50 hari. Terapi ECCT diberikan di luar jadwal pemberian kemoterapi. Kelompok kontrol hanya diberikan kemoterapi tanpa ECCT dengan jadwal pemberian yang sama.

Baca Juga :  Berhadiah Puluhan Juta, Ini Jadwal Festival Tahfizh Ramadhan Ke 2 Darul Hikmah Pasbar

Hasil Studi Klinis ECCT Dipublikasikan di Singapura

Studi dilakukan untuk menilai kemanan serta perubahan kualitas hidup (Quality of Life / QoL) dan penurunan volume tumor primer (Primary Tumor Volume / PTV) dari masing-masing kelompok. Setelah perlakuan dan pengamatan selama 50 hari, menunjukkan bahwa alat ECCT tidak mempengaruhi fungsi kejiwaan (psikiatri) maupun gelombang otak pasien, fungsi jantung & fungsi syaraf telinga. Sedangkan untuk perbaikan kualitas hidup, ditunjukkan bahwa terdapat perbaikan secara signifikan pada kelompok kontrol (kemoterapi saja) maupun kelompok studi (kemoterapi plus ECCT). Perbaikan kualitas hidup dengan adanya penambahan terapi ECCT terutama berkaitan dengan penurunan rasa sakit.