Kabarin.co – Gangguan muncul pada laga Republik Ceko vs Kroasia. Menjelang pertandingan berakhir, suporter Kroasia melemparkan flare dan petasan ke dalam lapangan. Insiden di Stadion Stade Geoffroy-Guichard, Jumat (17/6) malam WIB, tersebut terjadi pada penghujung babak kedua.
Flare yang dilempar ke dalam lapangan itu membuat pertandingan berhenti selama beberapa menit. Para pemain Kroasia pun berusaha menenangkan pendukung mereka yang ada di tribun.
Tidak hanya itu, setelah melempar flare, sebuah petasan juga turut dilemparkan ke dalam lapangan. Imbasnya, petasan tersebut meletus dan melukai seorang petugas atau steward yang bertugas menjaga pertandingan.
Pelatih Kroasia, Ante Cacic, mengecam ulah suporter yang melempar flare dan petasn ke lapangan. Bahkan dia menyebutnya teroris. “Saya harap kejadian seperti itu tak terulang lagi di turnamen seperti ini. Itu seperti aksi terorisme, mereka adalah hooligans bukan suporter. Tempat mereka bukan di dalam stadion,” kecam Cacic dalam jumpa pers.
Seperti dikabarkan oleh Sky Sports, UEFA sudah menyatakan bakal melakukan penyelidikan terhadap insiden tersebut. Jika terbukti melanggar kode disiplin, bukan tidak mungkin hukuman akan dijatuhkan.
Insiden tersebut membuat injury time babak kedua menjadi lebih lama. Di injury time tersebut, Republik Ceko akhirnya menyamakan kedudukan lewat penalti Tomas Necid. Keunggulan dua gol Kroasia sirna dan laga berakhir dengan kedudukan 2-2.
Pelemparan flare bukanlah satu-satunya insiden yang bersumber dari pendukung Kroasia. Seperti dikabarkan The Guardian, mereka juga sempat bersitegang satu sama lain di tribun.(dts)
