Palu Dinobatkan Jadi Kota Mutiara Khatulistiwa, Ini Dia Alasannya…

Festival Pesona Palu Nomoni sendiri berlangsung meriah dengan suguhan berbagai atraksi di sepanjang area 7,2 kilometer. Sesuai dengan judul festival yang mengangkat harmoni musik dari Palu, festival ini diisi oleh banyak pertunjukan musik, seperti pertunjukan kolosal 520 lalove (seruling adat), 1.040 penabuh gimba (gendang) ritual adat budaya Suku Kaili, dan ajang marathon internasional.

Baca Juga :  Keunikan 5 Taman Nasional di Pulau Jawa yang Tersembunyi

Selain itu, ada beberapa ritual yang diadakan seperti Ritual Pompoura (Tala Bala’a) dari Kelurahan Balaroa, Ritual Adat Enje Da’a dari kelurahan Donggala Kodi, Ritual Tampilangi Ulujadi dari Kelurahan Kabonena, Pompoura Vunja dari Kelurahan Petobo, Ritual Manuru Viata Kelurahan Tipo, Ritual Adat Jinja Kelurahan Lasoani, Balia Topoledo dari Kelurahan Taipa dan Vunja Ntana dari Kelurahan Tanamodindi. Semua rangkaian acara tersebut diadakan guna menggaet 500 ribu wisatawan nusantara (wisnus) dan 25 ribu wisatawan mancanegara (wisman).

Baca Juga :  Pancing Buaya Berkalung Ban dengan Ikat Ayam di Drone, Bagaimana Hasilnya?

Festival Pesona Palu Nomoni sebelumnya bernama “Festival Teluk Palu”. Sekarang dibubuhkan kata “Nomoni” yang artinya “berbunyi”, agar setiap orang selalu mengingat bahwa gema dari sedikit Palu maka akan menimbulkan bunyi yang harmonis.