Mayjen TNI Doni Monardo: Penggagas “Emas Biru” dan “Emas Hijau” di Maluku, Kini jadi Pangdam III Siliwangi

kabarin.co – Mutasi di tubuh TNI kembali terjadi. Informasi yang awalnya merebak via media sosial itu, memang terbukti di penghujung bulan Oktober ini. Selasa (31/10), mutasi itu benar-benar terjadi.

Salah satunya yang mengalami pergeseran tugas adalah Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo, yang dimutasi menjadi Pangdam III siliwangi. Pangdam yang sudah dua tahun lebih bertugas di Bumi Maluku akan memenuhi panggilan tugas di daerah pengabdian yang baru.

Sebagai anggota TNI yang menjunjung tinggi Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, Mayjen Doni yang dikenal sosok tokoh militer yang ramah dan bersahaja, selalu siap mengemban tugas dimanapun ditempatkan, demi pengabdian untuk bangsa dan negara.

Mayjen Doni, sosok yang selalu selalu dekat dengan rakyatnya tanpa memandang strata sosial, tingkatan pangkat maupun jabatan. Pola kepemimpinan yang dibangun sejak menjabat menjadi Pangdam XVI Pattimura medio agustus 2015 sangat menyentuh dan berdampak positif bagi kondusifitas keamanan di provinsi Maluku dan Maluku Utara.

Jenderal yang satu ini sangat fenomenal dengan Program duo emas yang dilaksanakannya, yaitu Emas Biru dan Emas hijau di wilayah kerjanya. Program ini menjadi unggulan Kodam XVI Pattimura dalam implementasi serbuan terotorial dalam rangka membantu pemerintah daerah untuk memberdayakan dan mensejahterahkan masyarakat. Emas Biru ditambah emas hijau menghasilkan emas putih yakni kerukunan, keamanan dan perdamaian.

Sang jenderal asli Padang Sumatera Barat ini, juga dikenal tak pernah lelah dan selalu bersemangat untuk mensosialisasikan pentingnya pengelolaan potensi sumber daya alam (SDA) yang berkelanjutan serta pelestarian lingkungan sebagai sumber penghidupan masyarakat yang harus dikelola secara terarah terpadu dan berkelanjutan.

Sejak 2 tahun lalu dalam realisasi program emas biru dan emas hijau, memang sangat sangat terlihat kepedulian dan perhatian serta komitmen sang Jenderal membangun Maluku dan Maluku utara dengan pendekatan smart power yakni keamanan dan kesejahteraan.

“Saya diajarkan untuk bisa survive di semua kondisi. Membantu rakyat itu harus ikhlas dan tulus Use” kutipan kalimat Pangdam Doni, seperti dinukilkan kumparan.com.

Hal paling mengesankan dari pria kelahiran Cimahi 10 Mei 1963 ini adalah pola kepemimpinan yang penuh motivasi dan inspirasi bagi banyak orang. Sekaitan dengan program Emas Biru dan Emas Hijau yang terapkannya, Mantan Danjen Kopassus dan Dan Paspampres ini tak segan-segan turun ke dusun-dusun atau desa-desa di wilayah kerjanya untuk bisa melihat potensi SDA dan belajar karakter budaya masyarakat setempat.

Belajar untuk disiplin, belajar untuk mandiri, belajar untuk bermanfaat bagi orang lain, belajar untuk menciptakan Kreasi dan Inovasi, semangat nasionalisme, bela negara dan Mencintai NKRI adalah harga mati. Itulah keseharian sosok Perwira Tinggi lulusan Akademi Militer (Akmil) 1985 ini.

Satu hal lagi, Jenderal yang dikenal tegas dan sangat disiplin ini selalu menempatkan pertahanan Negara yang kuat dan hebat adalah rakyat yang sejahtera. Serta, Hungry Man become Angry man merupakan filosofi yang tepat dan sesuai perkembangan Zaman saat ini.(*)