Menteri Termuda, Cerdas, dan Disukai Rakyat Somalia, Tewas Diberondong Peluru Tentara

kabarin.co – Menteri Pekerjaan Umum Somalia, Abbas Abdullahi Siraji tewas diberondong peluru yang dimuntahkan dari senjata tentara pemerintah, Rabu (3/5) waktu setempat.

Menteri paling muda di kabinet itu, dan baru berusia 31 tahun ditembak tentara pengawal seorang jenderal auditor negara, di dekat istana kepresidenan di Mogadishu.

Dua tentara ditangkap usai kejadian yang menghebohkan seisi negeri itu. Siraji termasuk sosok yang disenangi dan disukai oleh rakyat Somalia. Juru bicara pemerintah, Abdirahman Omar Osman bahkan berani mengatakan, Siraji punya masa depan yang menjanjikan di Somalia.

Dilangsir New York Times, dikutip jpnn.com, motif dari penembakan ini masih diselidiki. Namun kabinet Somalia telah memecat jenderal auditor Nor Farah Jimale.

Sejumlah sumber menyebutkan, ada kemungkinan Siraji ditembak karena faktor tidak sengaja.”Para pengawal yang menggunakan truk menembaki mobil menteri Siraji, agaknya ini merupakan kesalahan tetapi investigasi masih berlangsung,” kata Ibrahim Mohamed, seorang petugas kepolisian.

Kabar lain menyebutkan, korban disangka sebagai pelaku bom bunuh diri. Karena peristiwa tragis itu terjadi di dekat Istana Kepresidenan Somalia di Ibu Kota Mogadishu.

Saksi mata mengatakan, Abbas Abdullahi Sheikh Siraji terkena tembakan yang dilepaskan dari kendaraan yang ditumpangi Auditor Umum, Nur Jimale Farah. Pengawal Farah mengira kendaraan yang berjalan di belakang mereka membawa pelaku bom bunuh diri dan melepaskan tembakan sekira 500 meter dari Istana Kepresidenan.

Diwartakan Mirror, Jumat (5/57), Siraji yang diangkat pada Maret adalah menteri termuda dalam kabinet Perdana Menteri (PM) Hassan Ali Khaire. Dia adalah salah satu warga Somalia pertama yang kembali ke negaranya tahun lalu dari Kamp Pengungsi Dabaab di Kenya. Dia disebut sebagai salah satu menteri paling muda dan cerdas di Somalia.

Keluarga pria yang baru berusia 31 tahun itu melarikan diri ke Kenya pada 1991 saat Somalia dilanda perang dan hancur. Siraji besar dan menempuh pendidikan dasar dan sekolah menengah atas di Dabaab dia juga mendapatkan pendidikan tinggi di bidang ilmu komputer di Kenya.

Pada 2011, dia kembali ke Kenya untuk membantu membangun infrastruktur negaranya yang hancur berantakan akibat perang selama puluhan tahun dan kekeringan parah.

Siraji dibesarkan di kamp pengungsian Dadaab, Kenya. Dia adalah satu dari banyak pengungsi Somalia yang kembali ke kampung halamannya. Kecerdasannya menjadi inspirasi masyarakat. Pada 2016, dia diangkat menjadi menteri oleh Presiden Mohamed Abdullahi Mohamed.(*)