“Berawal dari inisiatif inilah kemudian kami mengumpulkan uang untuk membeli semen. Setelah uang terkumpul, kemudian kami beli semen sebanyak 110 zak. Untuk pasir, dibantu pengusaha telur ayam di Koto Baru. Kemudian kami goro setiap minggu,” ujarnya.
Goro pembangunan jalan itu, lanjutnya, dilakukan sejak minggu kedua Januari. Selama goro berlangsung, seratusan masyarakat saling bahu membahu. Namun pada minggu kelima, tepatnya di minggu ketiga Februari, kebutuhan semen menipis, sehingga pihaknya didukung KAN Limau Manis, langsung mengajukan proposal ke Semen Padang.
Gayung pun bersambut. Pihak Semen Padang, sebut Syafrial, langsung meresponnya dengan pemberian bantuan semen sebanyak 1.000 zak. Bahkan Senin siang, pihaknya sudah menerima kertas Delivery Order (DO) sebanyak 200 zak semen dari Semen Padang.
“Untuk tahap awal ini sengaja kami minta 200 zak, karena tempat penampungan semen di tempat kami untuk 1.000 zak semen tidak ada. Minggu besok, kami kembali goro bersama dengan jumlah masyarakat yang jauh lebih banyak, karena kami juga undang pihak KAN, dan kelurahan,” bebernya.