Menurut keterangan saksi yang diterima kepolisian, Tarno terjebak di gorong-gorong sejak Selasa sore (1/5) sekitar pukul 15.00 WIB.
Beberapa rekan Tarno yang ada di lokasi kejadian sempat berusaha membantu evakuasi. Namun karena khawatir terjadi longsor susulan, mereka lantas menunggu bantuan petugas untuk mengevakuasi.
Timbunan longsor berlumpur di gorong-gorong menyulitkan poses evakuasi. Hingga tengah malam, Tarno belum juga berhasil diselamatkan.
Petugas kemudian mendatangkan eskavator untuk memudahkan penggalian sekitar pukul 00.18 WIB. Setelah lebih dari 12 jam proses evakuasi, Tarno ditemukan tewas. Jasadnya kemudian dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo sekitar pukul 04.30 WIB.
Sedikitnya tiga pekerja proyek dan seorang mandor menjalani pemeriksaan di Polsek Metro Penjaringan terkait insiden itu.
“Mandor lagi diperiksa di Polsek, beserta tiga orang pekerja lain,” Kapolsek Metro Penjaringan Jakarta Utara AKBP Rachmat Sumekar di lokasi, Jalan Jembatan Tiga, Pluit, Jakarta Utara, Selasa (1/5). (epr/cnn)