Ia menerangkan bahwa penyelenggaraan deklarasi 2019 ganti presiden hanya akan memecah belah masyarakat Provinsi Riau, yang sejauh ini ia nilai sudaH sangat kondusif. Dia mengaku tidak mempermasalahkan siapapun nanti presiden terpilih, namun menurut dia kegiatan deklArasi ganti presiden yang akan digelar tersebut tidak pada waktu yang tepat.
Pada kesempatan yang sama, penolakan juga muncul dari Ikatan Keluarga Nias Riau yang diwakili oleh Sefianus Zai. Zai yang pada saat bersamaan juga mendatangi Polda Riau bersama Pemuda Pancasila menilai bahwa kegiatan tersebut sarat muatan politis dan melanggar aturan berlaku.
“Ini kan belum masa kampanye dan sarat muatan politis. Kami khawatir terjadi gesekan di masyarakat,” ujarnya.
Tak hanya dua ormas diatas, pada waktu yang sama penolakan juga dilakukan oleh beberapa orang yang mengaku mahasiswa. Penolakan itu dilakukan dengan aksi demonstrasi diNpintu masuk Mapolda Riau.
Kepolisian Daerah Riau sendiri hingga kini menyatakan belum menerbitkan izin penyelenggaraan deklarasi #2019gantipresiden. “Masih kita evaluasi dan pertimbangkan. Nanti kita putuskan apakah diberi izin atau tidak. Atau sekadar menerima pemberitahuan dari mereka bahwa mereka akan melakukan kegiatan,” kata Direktur Intelijen dan Keamanan Polda Riau, Kombes Trijan Faisal. (epr/oke)