Kejadian ini disaksikan oleh para santri Pondok Pensantren Aliyah Raudhatul Mujawidin. Mereka awalnya mendengar suara tangisan. Mereka langsung keluar dari kamar dan kaget melihat kejadian tersebut.
Para santri berusaha memisahkan pelaku dengan korban. Namun, pelaku malah menyeret korban menggunakan tangannya ke tangga. Pelaku selanjutnya menaikkan korban ke atas rebana tersebut sehingga korban pun terjatuh di tangga masjid.
Tidak mau menyerah, para santri tetap berusaha memisahkan pelaku yang masih menganiaya bayinya. Namun, mereka tidak sanggup karena pelaku terlihat seperti kerasukan.
Setelah berhasil memisahkan pelaku dengan korban yang sudah luka memar di wajah dan terjatuh di selokan, para santri langsung menggendong korban. Mereka melarikan korban yang kritis untuk mendapatkan pertolongan ke Puskesmas Kecamatanrimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi. Namun, tidak beberapa lama kemudian, korban dipastikan telah meninggal dunia.
Salah seorang santri Ponpes Aliyah Raudhatul Mujawidin, Muhammad Bayu Sander mengatakan, saat itu dia sempat membantu menolong korban. Namun, dia dan santri lain tidak sanggup. Pelaku meronta-ronta seperti orang kesurupan.