Menurut Nus Kei, ia hanya berkomunikasi dengan John Kei lewat temannya. Persoalan bagi hasil penjualan tanah itu, membuat kelompok John Kei menyerang dan merencanakan aksi pembunuhan terhadap Nus Kei.
Selain itu, Nus Kei mengaku telah menduga bahwa rumahnya akan dijadikan sasaran aksi penyerangan oleh kelompok John Kei. Dirinya kerap mendapat pesan berisi ancaman penyerangan rumahnya dari John Kei, baik lewat telepon ataupun WhatsApp.
“Saya sudah tahu karena telepon sama WhatsApp sama dia (John Kei) sudah sering. Itu sudah sering diancam tetapi saya anggap biasa, enggak akan kayak kemarin,” kata Nus Kei.
Namun, Nus Kei tak menyangka kelompok John Kei bakal menyambangi rumahnya. Sebab, menurut Nus Kei, pengamanan di komplek perumahannya terbilang ketat, sehingga tak mudah untuk orang asing masuk. Tak hanya itu, ia juga tak menyangka John Kei bakal nekat mendatangi rumahnya. Apalagi, mereka berdua adalah saudara, di mana ia adalah paman dari John Kei.
“Kami adalah keluarga, apalagi saya sebagai pamannya. Saya enggak berpikir kejadian itu terjadi, padahal saya sudah menduga,” ujar Nus Kei.