Padang,Kabarin.co—Tak pernah sedikitpun terpikir oleh Lani Afrilia Wibowo (18), tiba-tiba harus menanggung beban berat di pundaknya yang masih belia. Dua bulan lalu, ibundanya Nani meninggal dunia, menyusul sang ayah yang berpulang sebulan sebelumnya.
“Saya tak pernah menyangka, ayah dan ibu pergi begitu cepat dan hampir bersamaan. Keduanya katanya kena penyakit dalam komplikasi. Kini, rumah ini kami berempat beradik saja yang meninggali,” kata Lani di rumah semi permanen di Kotogadang, RT 1, RW 3, Kelurahan Bungus Timur, Kecamatan Bungus Teluk Kabung (Bungtekab), Kota Padang.
Lani yang baru saja menamatkan sekolahnya di SMKN 2 Padang ini mulai berpikir keras untuk mendapatkan pekerjaan. Karena tak mungkin, tiga adiknya yang sekolah di SMA, SMP dan MTsN harus meninggalan bangku sekolah. Dengan ijazahnya, dia mulai memasukkan lamaran tapi belum ada yang menerima.
“Sejak ayah-ibu meninggal, kami benar-benar sulit. Biasanya ayah bekerja sebagai tukang, ibu di rumah saja. Apalagi sekarang masih ada virus Corona. Adik-adik masih tetap sekolah dengan daring, besok kalau harua masuk kelas tentu akan sulit. Saya masih berusaha mencari kerja. Alhamdulillah, sekarang para tetangga dan keluarga membantu kami,” kata Lani saat dikunjungi Tim DPD Partai Gerindra Sumbar.