Metro  

Penjualan Terompet Dan Kembang Api Menyambut Tahun Baru 2021

Alex mengaku pendapatan harian kali ini tak sukses seperti tahun-tahun sebelumnya. Bila pada 2019 ia bisa menjajakan 400-an terompet dalam sehari, tahun ini ia harus menelan pil pahit usai target penjualannya hanya berkisar puluhan hingga paling banyak 100 buah per hari.

Melihat kondisi itu, Alex mengaku tak berani menyetok terompet dari tengkulak dengan jumlah banyak dalam satu waktu sebab ia masih harap-harap cemas dagangannya tak laku, yang kemudian ditakutkan berujung rugi.

Baca Juga :  Malam Tahun Baru, Tak Ada Pesta Kembang Api di DKI

Pria asal Garut, Jawa Barat ini pun harus pontang-panting dari lapak miliknya menuju toko tengkulak, bila pembeli kemudian membeli dalam jumlah tak sedikit.

Seperti Atik misalnya, wanita pemilik kios rumahan yang membeli 50 buah terompet milik Alex, untuk kemudian dijual lagi.

“Dari tengkulak nyetok, karena kita kan enggak bisa bikinnya ya, jadi ngambil di toko. Iya ini bolak balik, kalau kita kebanyakan nyetok tidak laku begitu, mendingan begini nggak apa-apa capek,” kata Alex sembari menata sepatu di rak-rak penjualan.