Padang,Kabarin.co–Tiga tahun sudah, Yumilis (44) ditinggal suami dan harus menghidupi tiga orang anak mereka yang yang masih sekolah. Saat itu, mereka masih merantau di Kalimantan dan terpaksa pulang kembali ke Padang. Kini, Yumilis dan anak-anaknya mengonrak di Kompleks Lubuk Gading, Lubuk Buaya, Kototangah.
Perjuangan harus dilakukan Yum sendiri, agar anak-anaknya tetap bisa makan dan bersekolah. Sementara, tak banyak yang bisa dilakukannya, selain menjadi ‘pamutia’ atau pembersih cabai di Pasar Lubuk Buaya. Setiap paginya, dia datang ke pasar yang tak jauh dari rumahya itu, dan kembali setelah siang.
“Untuk kebutuhan sehari-hari rasanya cukup, meski diupah Rp1.000 per kilogram cabai. Itu kami gunakan dengan berpandai-pandai, dan menyisakan untuk kontrak rumah Rp3 juta per tahun,” kata Yumilis kepada pengurus DPD Partai Gerindra Sumbar yang mengunjungi rumahnya beberapa waktu lalu.
Kedatangan Wakil Ketua DPD Gerindra Sumbar Nurhaida, Rina Shintya (wakil sekretaris), Armaigus Nazar (wakil sekretaris) dan Zulkifli (wakil bendahara) setelah mendapatkan informasi dari salah seorang tokoh masyarakat setempat, Syahril Can terkait kehidupan Yumilis. Dia kerap mendengar Andre Rosiade membantu warga, dan mencoba memasukkan nama tetangganya itu.