“Sebut saja Fadly Amran yang diusung oleh Golkar dan PDIP, Benny Dwifa Yuswir diusung oleh Golkar dan PPP, Zul Efian diusung oleh PAN, Nasdem dan PKS dan Deri Asta dan Suhatri Bur yang notabene adalah Ketua PAN Sawahlunto dan Padangpariaman. Andre Rosiade dan kepala daerah menonjolkan politik yang mencerminkan kebersamaan,” katanya.
Menurut Azre, politik kebersamaan merupakan perwujudan atau ekspresi dari sikap saling percaya (mutual trust) yang akan menjadi modal utama dalam pencapaian kehidupan masyarakat Sumbar yang lebih maju, adil dan sejahtera pada masa depan. Kompleksitas masalah sosial masyarakat, ekonomi yang melambat, pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai di Sumbar memerlukan kolaborasi, sinergi, dan kerja politik yang nyata antar aktor-aktor politik.
Bagaimana pun, katanya, Langkah Andre patut diapresiasi. Dengan gerak cepat (Gercep), gerak bersama (Geber) dan garap semua potensi (Gaspol) memulai sebuah langkah baru untuk pembangunan Sumbar melalui model kolaborasi dan sinergi yang dibuatnya. “Dengan melibatkan pemangku kepentingan melampaui batas kepentingan politik masing-masing. Semoga Andre amanah dalam menjalankan ikhtiar politik dan kewajiban konstitusional kepada pemilih. Tidak terjebak dalam kotor labirin politik,” katanya.