Kabarin.co, Padang– Saat mengetahui anak bungsunya memiliki kelainan, Sri Wahyuni (29) awalnya tak curiga dan risau. Namun, lama-kelamaan, terlihat berbeda dari tiga anaknya yang lain.
Akhirnya, Sri dan suaminya, Fajri Zulfa (29) memeriksakan kondisi anaknya, M Hanif Zulfa yang lahir 11 Agustus 2021 lalu itu, ke rumah sakit. Kemudian baru diketahui anaknya terkena hidrosefalus (hydrocephalus).
Warga RT 1 RW 4 Parak Buruk, Batipuh Panjang, Koto Tangah itu pun panik dan tak bisa berbuat banyak. Butuh biaya besar untuk berobat ke rumah sakit. Suaminya hanya tukang ojek, dan dia ibu rumah tangga (IRT).
Belum lagi mereka juga tidak memiliki BPJS Kesehatan. Sementara hidrosefalus sendiri ialah menumpuknya cairan di dalam rongga jauh di dalam otak, menyebabkan kepala membesar dan badan mengecil.
Beruntung, akhirnya ada bantuan dari pengurus Karang Taruna Batipuh Panjang yang membawa mereka berobat ke RSUP M Djamil dan sudah ditangani. Namun tetap saja beban mereka masih berat.
“Kami awalnya masuk dengan biaya umum, sekarang sudah diuruskan Karang Taruna BPJS-nya. Tetap saja, untuk biaya sehari-hari di rumah sakit sangat berat,” ucap Sri.