Pihaknya sepakat jemaah haji Bengkulu masuk embarkasi dan debarkasi Padang. Namun harus dicarikan formula yang lebih efektif dan efisien agar jemaah lebih nyaman.
“Jadi harus ada solusi yang pas agar jemaah tidak terlalu lama di perjalanan, atau menunggu jadwal pemberangkatan,” sebutnya.
Keterangan Rohidin, jumlah jemaah haji Bengkulu setiap tahunnya sekitar 1.000-1.500 orang. Jumlah itu dikelompokkan hanya terdiri dari tiga kloter.
Sementara, untuk mendirikan embarkasi sendiri, minimal harue delapan kloter. Jadi dengan alasan itu, jemaah haji Bengkulu harus masuk embarkasi dan debarkasi Padang.
Rohidin menjelaskan, ke depan pihaknya akan membangun landasan pacu Bandara Fatmawati Bengkulu. Dengan harapan bisa didarati pesawat berbadan lebar.
“Jadi, jemaah haji Bengkulu yang landing di BIM tidak perlu turun dari pesawat, atau menunggu lama, tapi diterbangkan kembali ke Bandara Fatmawati,” tukasnya. (*)