Jumaidi mengakui TRC ini memang berat, selain siap terjun ke lapangan kapan pun dan dimana pun secara fisik, anggota TRC juga harus memiliki kemampuan analisa yang baik. Terutama terkait data-data informasi di lokasi bencana.
“Karena data-data TRC di lapangan inilah yang kita pakai sebagai acuan mengambil sikap atau kebijakan. Misalnya kebutuhan warga terdampak, hingga data korban, dan lainnya,” jelasnya.
Selain itu, mantan Kadinsos Sumbar ini sangat menyayangkan, BPBD Sumbar yang selama ini belum memiliki TRC. Padahal, TRC sangat penting dan dibutuhkan setiap terjadi bencana di Sumbar.
“Masa TRC tingkat BPBD kabupaten/kota sudah ada, kita di provinsi belum, sunsang. harusnya TRC provinsi lebih dulu,” selorohnya.
Kendati begitu, waktu persisnya perekrutan TRC ini belum bisa dipastikan. Namun dia sangat berharap, TRC dibentuk sesegera mungkin. Apalagi, Sumbar sangat rawan bencana, seperti banjir, banjir bandang, longsor, gempa, dan lainnya. (*)