Selain itu, pihaknya juga akan mengecek ke hulu sungai Lundar yang meluap. Membersihkan material kayu yang menumpuk di sungai, sehingga ketika hujan turun, air sungai tidak terhalangi karena itu bisa membahayakan warga setempat.
Alim sendiri tidak mau menduga-duga apakah banjir juga dipicu okeh faktor penebangan hutan. Namun yang jelas kebiasaan masyarakat melakukan ladang berpindah-pindah.
Ia juga berterimakasih kepada pihak Balai Sungai Wilayah V yang sudah menerjunkan alat berat ke lokasi. Dan melakukan penguatan tebing sungai. Selain itu juga dilakukan pemindahan arus sungai yang mengarah ke pemukiman warga.
Seperti diketahui, peristiwa banjir bandang itu terjadi Minggu (13/2) jelang waktu Magrib. Hal itu dipicu hujan dengan intensitas tinggi, sungai Batang Lundar meluap dan menerjang Jorong Lundar.
Tidak hanya menutup badan jalan, banjir bandang bahkan menerjang permukiman warga Lundar.
Ketinggian banjir bandang di Pasaman ini bervariasi hingga mencapai satu meter menerjang rumah-rumah warga tersebut. Banjir juga membawa material batu dan kayu.(*)