Tak tanggung-tanggung, pihaknya mendatangkan dua narasumber yang profesional dan sekaligus anggota afiliasi pengajar serta pegiat BIPA di Sumbar. Kedua narasumber ini juga sangat berpengalaman mengajar BIPA di luar negeri.
“Workshop ini diikuti mahasiswa yang lulus seleksi sebagai guru bantu Victorian Indonesian Language Teacher Association (VILTA). Kita berharap mahasiswa bisa meningkatkan kompetensi sesuai pengalaman narasumber,” ujarnya.
Dalam kegiatan workshop, Wati Oftensis, M.Pd selaku narasumber menuturkan, pengajaran BIPA lebih menitikberatkan dukungan faktor internal, seperti kurikulum, silabus, RPP, materi pembelajaran, atau media pembelajaran pendukung yang efektif dan kreatif.
Sementara Refa Lina Tiawati, M.Pd yang juga narasumber menambahkan, dalam mengajar BIPA harus memerhatikan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) penutur asing yang sedang belajar bahasa Indonesia. Tujuannya, agar penutur asing selaku peserta didik meraih kompetensi sesuai yang ditetapkan.
“Semoga segala materi yang disampaikan bisa menambah pengetahuan mengajar BIPA bagi mahasiswa yang lulus sebagai guru bantu VILTA,” harap Refa mengakhiri materinya.