Kabarin.co, Padang – Sebanyak 10 mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Padang (UNP) bakal mengikuti Asistensi Mengajar di Victoria, Australia.
Dekan FBS UNP, Dr. Ermanto, S.Pd.,M.Hum mengungkapkan, pihaknya telah melakukan serah terima mahasiswa Asisteni Mengajar itu, sebagai guru bantu di sekolah-sekolah Victorian Indonesian Language Teachers’ Association (VILTA), Australia tersebut.
“Sepuluh mahasiswa kita itu mengikuti program Asistensi Mengajar. Serah terima telah dilakukan secara virtual melalui zoom meeting,” kata Ermanto pada, Kamis (4/8/2022) di Padang.
Kegiatan serah terima ini juga dihadiri langsung Presiden VILTA Silvy Wantania, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedubes RI Canberra Muhammad Najib, KJRI Melbourne I Made Oka Wardhana, dan tenaga pengajar VILTA Australia.
Selain itu, juga dihadiri Kepala Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah UNP, Koordinator Program Asistensi Mengajar, dosen pembimbing, dosen pengampu Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan 10 mahasiswa yang lolos seleksi ke VILTA Australia.
Usai serah terima itu, Ermanto menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden VILTA, Silvy Wantania yang telah bekerja sama dan ikut andil menyukseskan program Asistensi Mengajar. Terlebih, ini merupakan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) 2022 yang didanai pemerintah Indonesia.
“Jadi 10 mahasiswa kita ini akan ditempatkan di beberapa satuan pendidikan di Australia. Terima kasih Presiden VILTA, semoga kerja sama ini terus berkelanjutan,” harap Guru Besar Bidang Kebahasaan UNP itu.
Sementata, Presiden VILTA, Silvy Wantania menyampaikan mahasiswa Asistensi Mengajar yang terpilih sebagai guru bantu di sekolah-sekolah wilayah Australia itu, harus mampu mengikuti peraturan yang berlaku. Terutama terkait dengan privasi peserta didik di Australia.
“Aturan itu wajib diikuti untuk menghormati kehidupan peserta didik di Australia,” tambah Silvy yang menjadi narasumber Pembekalan Mahasiswa Asistensi Mengajar usai kegiatan serah terima mahasiswa Asistensi Mengajar.
Person In Charge (PIC) Asistensi Mengajar program hibah PKKM, Dr. Tressyalina, S.Pd.,M.Pd menambahkan, awalnya tercatat 20 mahasiswa yang mendaftar untuk guru bantu di Australia. Namun hasil seleksi, 10 mahasiswa terpilih sesuai kriteria VILTA Australia.
“Jadi serah terima ini, juga sekaligus pembekalan bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang lolos seleksi,” pungkasnya.