Serangan umum 1 Maret 1949 ini akhirnya tersebar hingga ke Mr. Alexander Andries Maramis, yang berkedudukan di New Delhi melalui siaran radio yang ditangkap dari Burma. Serangan besar-besaran Tentara Nasional Republik Indonesia terhadap Belanda ini menjadi Headlines di berbagai media cetak yang terbit di India. Serangan Umum 1 Maret mampu menguatkan posisi tawar dari Republik Indonesia, mempermalukan Belanda yang telah mengklaim bahwa RI sudah lemah.
Serangan umum 1 Maret ini kemudian menjadi pendorong terjadinya serangan-serangan lainnya yang dilakukan oleh TNI kepada Belanda. Tak lama setelah Serangan Umum 1 Maret terjadi Serangan Umum Surakarta yang menjadi salah satu keberhasilan pejuang RI yang paling gemilang karena membuktikan kepada Belanda, bahwa gerilya bukan saja mampu melakukan penyergapan atau sabotase, tetapi juga mampu melakukan serangan secara frontal ke tengah Kota Solo yang dipertahankan dengan pasukan kavelerie, persenjataan berat – artileri, pasukan infantri dan komando yang tangguh. Serangan umum Solo inilah yang menyegel nasib Hindia Belanda untuk selamanya. (*)