Padang, Kabarin.co–Kondisi semen pabrik tertua di Indonesia bagaikan hidup segan mati tak mau itulah kondisi PT .Semen Padang sekarang.
Betapa tidak, semua kebijakan diatur oleh holding. Mulai dari produksi hingga ke pemasaran.
Verry Mulyadi salah satu tokoh masyarakat Lubuk Kilangan yang aktif di berbagai organisasi, kepada media menyampaikan, saat ini Semen Padang memaksakan memproduksi klinker yang hanya menghidupkan satu Pabrik yakni Indarung V.
Ada ratusan ribu ton per bulan eksport klinker yang dilakukan.
Menurut Verry mengirim klinker ke Perusahan Holding sangat tidak menguntungkan bagi Masyarakat karena tertutupnya kesempatan lapangan pekerjaan. Selain itu juga membuat menurun pendapatan bagi karyawan. Tentunya hal itu sangat berdampak terhadap perekonomian di Kota Padang bahkan Sumatera Barat.
“Saya tidak habis fikir apakah pemerintah kota dan provinsi tidak merasakan apa yang dirasakan masyarakat di tingkat bawah. Perekonomian sangat tidak karuan saat ini, terutama di sekitaran kawasan Indarung. Lihat warung-warung makan banyak yang tutup, pasar-pasar sepi pembeli. Cobalah turun kebawah para pejabat -pejabat itu, kasihan mereka sepi jual beli, pasar hingga jam 10 pagi tidak rame lagi,” ujarnya.