“Kita ucapkan terima kasih atas perhatian pusat terhadap upaya mitigasi dan penanganan pascabencana di Sumbar,” ujar Gubernur yang dalam pertemuan itu turut didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar Hansastri, Kepala BPBD Sumbar Rudy Rinaldi, dan Kepala Bappeda Sumbar Medi Iswandi.
Dalam kunjungan tersebut, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati mengatakan, bahwa pemasangan instrumen peringatan dini terintegrasi sangat penting untuk mengantisipasi potensi kerusakan yang mungkin saja masih akan terjadi di wilayah terdampak erupsi Marapi.
Sistem peringatan dini atau EWS terintegrasi, sebutnya, akan mengintegrasikan informasi cuaca, informasi aktivitas gunung api, informasi getaran, dan sensor cuaca. Berbagai informasi tersebut, akan memberikan rekomendasi kepada pemangku kepentingan untuk kesiapsiagaan maupun langkah mitigasi terhadap potensi dampak bencana.
“Hal tersebut bertujuan agar warga paham dan melakukan aksi dini apabila mendengar bunyi sirine peringatan dini. Di samping itu, sosialisasi juga diperlukan agar masyarakat ikut merawat EWS Terintegrasi ini, sehingga keberlanjutan fungsi perangkatnya dapat terjaga,” ujar Raditya.