Metro  

Kenang Perjuangan Siti Manggopoh, FSM Gelar Diskusi

Foto bersama usai diskusi mengenang Siti Manggopoh

Ketua FSM, Basnurida, menuturkan, sengaja digelar untuk mengenang kembali perjuangan Mande Siti agar seluruh anggota dan pengurus FSM tahu siapa Siti dan sepak terjangnya.

“Juni ini momen perjuangan Siti. Perang Manggopoh itu terjadi tanggal 16 juni tahun1908. Kami sengaja mengundang Bundo Sastri Bakry, sebagai narasumber karena beliau salah seorang penulis buku Siti Manggopoh dan beliau juga pembina FSM. Kami berharap semangat Siti akan menjadi penyemangat kami,”imbuhnya.

Siti digambarkan sebagai perempuan pemberani, mandiri, cantik tapi perkasa, anggun dan bermata tajam, berani dan cepat bertindak, cerdas dan elok budi dan berpendirian teguh.

Ayah ibu Siti Sutan Tariak dan Mak Kipap, membiarkan Siti tumbuh dalam keluarga yang menyerahkan keputusan hidupnya sendiri.

Teman bermainnya laki-laki Majo Ali, Dullah, Udin dan Rasyid, (kemudian Rasyid pergi merantau kelak menjadi suaminya).
Ia bermain dengan laki-laki hingga jauh sampai ke pantai Tiku. Hal itu juga disebabkan kakaknya lima orang lelaki bergaul dengan lelaki adalah hal biasa.