Metro  

Curhatan Pedagang Soal Pasar Buat Welly Suhery Merasa Sedih

Pasaman, Kabarin.co – Calon Bupati Pasaman Nomor Urut 1, Welly Suhery, melakukan kunjungan ke Pasar Benteng di Nagari Tanjung Beringin. Kehadirannya menarik perhatian banyak pedagang dan pengunjung pasar.

Dalam kunjungan itu, banyak pedagang menyampaikan keluhan mengenai kondisi Pasar Benteng. Salah satunya adalah Yeni, 70, yang mengatakan bahwa pasar saat ini tidak layak untuk berjualan.

Ia mengeluhkan beberapa masalah, seperti sepinya pembeli, lokasi pasar yang kurang memadai, serta kurangnya perhatian dari pemerintah. Meskipun demikian, Yeni dan pedagang lainnya tetap berjualan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

“Meski keadaan sepi, kami masih bisa menghasilkan uang sekitar Rp 100.000 hingga Rp 200.000. Uang tersebut digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari, seperti beras,” ungkap Yeni kepada Welly Suhery saat blusukannya di Pasar Benteng.

Terlihat Welly sangat serius mendengarkan curhatan pedagang tersebut. Welly sendiri sebenarnya sangat kaget, ternyata ketidaknyamanan warga itu sudah berlangsung sejak lama. Ia juga sangat merasa sedih dengan kondisi yang terjadi. Kerena itu ia sangat menyayangkan pembenahan pasar tidak jadi prioritas pemerintah daerah.

Baca Juga :  Welly Suhery Disambut Hangat di Jorong 1 Pauah, Emak-emak Ngadu Minta Ada Pemberdayaan Perempuan

Dalam orborolannya dengan Welly Suhery, Yeni juga berharap, jika pasangan calon Welly-Anggit terpilih memimpin Pasaman, mereka dapat memperbaiki kondisi Pasar Benteng. “Pasar Benteng adalah pasar induk Kabupaten Pasaman, karema berada di Kecamatan Lubuk Sikaping, ibu kota kabupeten, bukan sekadar pasar nagari,” tegasnya.

Welly Suhery mengungkapkan bahwa selama blusukan, banyak pedagang yang mengeluh tentang situasi pasar. Ia menyatakan bahwa sebagian besar pedagang hanya bertahan hidup tanpa mendapatkan keuntungan yang cukup dari berjualan. “Kami perlu mencari tahu mengapa Pasar Benteng sepi pembeli. Ternyata, ini berkaitan dengan penataan pedagang yang kurang tepat, seperti yang berjualan di pinggir jalan, termasuk kios dan toko,” ujarnya.

Baca Juga :  'Kami Rindu Sosok Pemimpin Seperti Pak Welly Suhery', Program Bedah RTLH jadi Prioitas

Lebih lanjut, Welly menyoroti masalah kebersihan di pasar. “Lingkungan pasar yang kumuh dan adanya sampah yang berserakan, serta sistem irigasi yang buruk, membuat kondisi semakin sulit. Keuntungan yang sedikit, ditambah beban pajak dan pungutan lainnya, semakin memberatkan para pedagang,” ungkapnya.

Welly juga menekankan pentingnya memberikan honor yang layak kepada petugas kebersihan pasar agar mereka lebih bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan. “Jika petugas tidak diberi insentif yang baik, mereka akan malas bekerja, padahal tugas membersihkan pasar sangat penting,” katanya.

Dalam kesimpulannya, Welly mengungkapkan bahwa kondisi pedagang sangat memprihatinkan, terutama mereka yang berjualan di atas got dengan alas papan yang dikelilingi sampah. “Kita harus memperbaiki penataan Pasar Benteng agar pedagang merasa nyaman. Ini adalah langkah mendesak yang perlu dilakukan,” tutupnya.(***)