Setibanya di rumah, korban langsung pingsan, sehingga dirujuk ke RS Dr Soetomo di Surabaya. Tapi, nyawa sang guru tidak terselamatkan, dan ia meninggal di Rumah Sakit.
Menurut hasil diagnosa dokter, korban mengalami mati batang otak (MBO), dan semua organ dalam tubuhnya sudah tak berfungsi.
“Dia meninggal dunia di RS Dr Soetomo Surabaya sekitar pukul 22.00 WIB, dan dua jam dari meninggalnya guru Budi itu, tersangka kami tangkap di rumahnya,” ujar Hery menjelaskan.
Sementara itu, Bupati Sampang, Fadhilah Budiono menyayangkan tragedi yang menimpa guru di SMAN 1 Torjun tersebut.
“Tidak seharusnya hal itu terjadi di dunia pendidikan kita,” ujar Fadhilah di Sampang, Kamis (1/2) malam.
Bupati meminta agar aparat kepolisian segara bertindak cepat mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi, termasuk risiko aksi balas dendam.
“Saya juga telah meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan Sampang, agar memperhatikan kasus ini,” ujar Fadhillah.
Sebelumnya, Kepala Sekolah SMAN 1 Torjun, Amat, menuturkan Budi yang merupakan pengajar kesenian di kelas XII itu sempat menceritakan insiden pemukulan siwa SMA itu di kelas. Saat menceritakan itu, Amat mengaku melihat Budi terlihat sehat meski lemas. (epr/cnn)