Siti juga menjelaskan, upaya penangkapan terus dilakukan oleh tim terpadu, yang merupoakan gabungan baik dari BBKSDA Riau, Polres Inhil, dan Kodim Inhil. Personel tim juga ditambah aktivis lingkungan dari WWF Indonesia di Riau, Yayasan Asari, PKHS, Veswick.
Termasuk juga pihak perusahaan kebun sawit PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP), perusahaan hutan tanaman industri PT Arara Abadi dan masyarakat.
Untuk mengoptimalkan penangkapan Bonita agar bisa ditempatkan di kawasan yang lebih layak, tim melakukan penambahan efektivitas operasi. Di antaranya penambahan dosis bius yang akan ditembakkan dan optimalisasi perangkap untuk Bonita.
“Selama ini kita melakukan langkah patroli menjaga dan dalam hal ini perlu untuk menambah efektivitas operasi. Langkah-langkah prosedural secara umum ialah penembakan obat bius, juga dilakukan penambahan obat bius. Juga optimalisasi penggunaan boxtrap dan perangkap lain yang terkendali,” kata Siti. (apt-det)
Baca Juga:
Cuma Ada di Sumbar, Polres Sijunjung Bongkar Perdagangan Daging Beruang dan Harimau
Bergumul 15 Menit, Karyawati Perusahaan Sawit di Riau Tewas Diterkam Harimau Sumatera
Bawa Dua Anaknya, Harimau Sumatera Berkeliaran di Pemukiman Warga