Ketua MPR: Pemerintah Hati-hati Menyikapi Pelemahan Rupiah

kabarin.co – Terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi perhatian serius Ketua MPR Zulkifli Hasan. Kondisi itu menjadikan masyarakat semakin miskin dan kesulitan hidup karena penghasilan tetap atau tidak bertambah sementara pengeluaran naik drastis.

Zulkifli meminta pemerintah dan Bank Indonesia (BI) harus mencari solusi secepatnya mengatasi tekanan Dolas AS terhadap rupiah. Dia menghitung, dengan melemahnya nilai tukar rupiah tersebut, beban utang Indonesia mencapai Rp 400 triliun per tahun.

Ketua MPR: Pemerintah Hati-hati Menyikapi Pelemahan Rupiah

“Pemerintah harus hati-hati. Saya menghitung, per dua tahun beban utang kita hampir 1000 triliun hanya untuk membayar utang pokok dan bunga saja,” kata Zulkifli dalam acara Halal Bihalal Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Jakarta, Kamis (13/7) malam.

Baca Juga :  Dukung Jokowi, Ketum PAN: Perbedaan Politik Sudah Berakhir

Di tengah isu melemahnya nilai tukar dolar, pemerintah Indonesia resmi menjadi pemegang saham mayoritas perusahaan tambang emas dan tembaga raksasa Freeport, setelah PT Inalum, perusahaan di bawah kementerian BUMN, membeli saham senilai US$3,85 miliar atau sekitar Rp 55,3 triliun.