Roy Suryo: Demokrat Dukung Prabowo-Sandiaga Uno

Tak terima pimpinannya disebut ‘jenderal kardus’, Gerindra membalas. Dan, muncullah istilah ‘anak boncel’.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono berpendapat peluang AHY mendampingi Prabowo kecil lantaran belum memiliki pengalaman di pemerintahan.

Meski perang kata-kata terjadi sejak Rabu malam, tapi kedua elite partai terus menjalin komunikasi. Bahkan, jelang deklarasi Prabowo sempat menyambangi kediaman SBY di Mega Kuningan.

Baca Juga :  Miris, Masih Ada Tim Sukses yang Menggunakan Black Campaign dan Curang Dalam Berkampanye

Dialog terjalin, tapi tanpa kesepakatan. Prabowo kukuh mengajukan Sandiaga Uno, sementara SBY menyodorkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Pasangan Prabowo-Sandiaga hanya didukung tiga partai, PAN, PKS, dan Gerindra, tanpa Demokrat.

Demokrat kemudian menggelar rapat pada Jumat pagi, 10 Agustus 2018. “Partai Demokrat besok pagi akan menyatakan sikap terhadap kelanjutan dalam koalisi ini karena menurut aturan tidak boleh netral,” kata Andi Arief dalam akun Twitternya, Kamis malam, 9 Agustus 2018. (epr/lip)

Baca Juga :  PDIP Kritik Mahar Politik, Gerindra: Rp1 Triliun Kecil, Mungkin Jokowi Lebih Besar

Baca Juga:

Demokrat Tolak Sandiaga Uno Jadi Cawapres Prabowo

Wasekjen Demokrat: Saya Diminta Gulingkan Prabowo-AHY demi Sandi-AHY

Demokrat: Sandiaga Bayar PAN-PKS Rp 500 M untuk Jadi Cawapres Prabowo