kabarin.co – Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menegaskan dirinya bersama para pendukungnya belum mengambil keputusan mendukung capres tertentu di Pilpres 2019. Ia ingin terlebih dulu melakukan tinjauan dan kajian menyeluruh terhadap program masing-masing capres.
Termasuk diantaranya mempelajari kebijakan ekonomi yang ditawarkan selama lima tahun ke depan. Setelah itu baru dia akan memutuskan untuk memberi dukungan. Apakah mendukung petahana Joko Widodo atau Prabowo Subianto.
Rizal Ramli: Demokrasi Harus Cerdas, Pilih Programnya, Bukan Orangnya
Menurut Rizal seorang capres harus cerdas serta memiliki visi dan misi ekonomi yang searah konstitusi. Rizal dikenal konsisten mengusung ekonomi kerakyatan dan melawan konsep neo liberalisme. Ia ingin mendidik masyarakat bahwa pemilihan presiden seharusnya mencerdaskan bangsa.
“Bangsa Indonesia harus lebih cerdas. Dengarkan lalu pelajari visi misi dari capres karena kita pilih programnya, bukan orangnya. Kita harus belajar berkontestasi gagasan, jangan saling menjelekkan,” kata Rizal dalam konferensi pers di Menteng, Jakarta, Selasa (28/8).
Rizal mengklaim dirinya memiliki pendukung terbanyak berasal dari kalangan menengah ke bawah. Itu didapatnya setelah berkeliling ke berbagai daerah di Tanah Air sambil konsisten menyampaikan ekonomi kerakyatan. Dia juga memiliki pendukung dari kaum terdidik dan kalangan intelektual yang merupakan sosial influencer.
“Sekarang ini sekitar 70 persen pemilih sudah menentukan pilihannya. Artinya apa? Tersisa 30 persen yang belum menentukan pilihan (swing voters),” tegas mantan menteri keuangan era Presiden Gus Dur tersebut.
Sejauh ini baru pasangan capres cawapres Joko Widodo dan Ma’ruf Amin yang telah menyerahkan susunan tim kampanye disertai visi dan misi ke KPU. Pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno berencana menyerahkannya dalam waktu dekat sementara KPU menetapkan peserta Pilpres secara resmi 20 September.
Rizal Ramli mengaku sudah didatangi kedua tim sukses pasangan capres untuk diajak bergabung sebagai tim pemenangan. Dia mengatakan memiliki banyak kawan di kedua belah pihak tapi itu tidak akan mempengaruhi pilihannya nanti.
“Pemilu bukan momen saling menjelekkan, saling menghina atau mengagungkan seseorang. Saat ini saya berada di tengah tapi saatnya nanti harus memutuskan dukungan.” (arn)
Baca Juga:
Rizal Ramli Bongkar Skandal Rini Soemarno
Rizal Ramli Tuding Sri Mulyani Bersekongkol Jatuhkan Jokowi Lewat RUU PNPB







